Sukarelawan siaga bencana berbasis masyarakat Desa Jladri, Kecamatan Buayan, bersams PMI Kebumen menanam mangroce di Kali Telomoyo, Kamis 27/7.(Foto:SB/Humas PMI Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sukarelawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Kebumen menanam 1.000 bibit mangrove di Sungai Telomoyo, Desa Jladri, Kecamatan Buayan, Kamis (27/7).

Kegiatan penanaman mangrove di sepanjang tanggul muara Sungai Telomoyo tersebut mendapat dukungan penuh Japanesse Red Cross Society (JRCS). Penanaman mangrove itu merupakan program mitigasi bencana guna mengurangi risiko bencana di Desa Jladri, Buayan.

Para sukarelawan tersebut menanam sebanyak 1.000 bibit mangrove di sepanjang tanggul Sungai Telomoyo, Desa Jladri, Kecamatan Buayan, di Kebumen selatan.

Turut hadir dalam kegiatan Camat Buayan diwakili Kasi Trantib Miswanto, Kapolsek diwakili Kanit Binmas Ipda Budi W dan Bhabinkamtibmas Bripka Afriansah, Danramil Buayan, Kades Jladri dan sukaelawan Sibat Desa .Jladri, Kecamatan Buayan.

Sukarelawan PMI Kebumen menanam bibit mangrowe di Sungai Telomoyo Buayan, Kamis 27/7.(Foto:SB/Humas PMI Kbm)

Koordinator Lapangan Program JRCS Qosim Jamaludin menjelaskan, bencana alam banjir dan tanggul longsor serta abrasi sungai terus mengancam lahan sawah warga.

“Jadi memang kegiatan tersebut sebagai mitigasi bencana, sedangkan ancaman yang ada di Desa Jladri ini salah satunya abrasi sungai. Sungai Telemoyo itu semakin terkena abrasi dan bahkan menjorok ke sawah warga. Saya yakin kepedulian masyarakat di sini masih cukup tinggi, namun perlu berkoordinasi dengan berbagai pihak,”ujar Qosim Jamaludin.

Ia menambahkan, penanaman mangrove bertujuan untuk ketangguhan desa dalam menghadapi bencana alam geologis seperti gempa bumi serta bencana klimatologis seperti banjir dan angin kencang.

Menurut Qosim, tujuan penanaman mangrove untyk meningkatkan ketangguhan desa terhadap bencana alam. Dengan penanaman mangrove daratan lebih terjaga dari abrasi sungai, meskipun mangrove ini memerlukan waktu yang tidak cukup sebentar dalam artian jangka waktu lama.

“Jika nantinya ada ekosistem di yang hidup di sepanjang Sungai Telomoyo dengan penanaman mangrove ini bisa diolah sebagai potensi penghasilan oleh yang oleh Sibat adan warga desa setempat,”tambahnya.

Semantara itu Ketua SibatDesa Jladri, Buayan, Dariman menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Japanesse Red Cross Society (JRCS) dan PMI Kabupaten Kebumen sehingga programnya terlaksana dengan baik dan disambut antusias oleh sukarelawan.

Menurut Dariman, tanggul di wilayah Sungai Telemoyo ini sudah hampir tiga tahun ini memakan lahan pertanian 300 ubin lebih tergerus abrasi air laut.

Berawal dari fakta tersebut Sibat Desa Jladri berinisiatif untukmenanam mangrove. Apalagi berkat dukungan PMI Kebumen dan JRCS kegiatan dapat terlaksana dengan baik serta disambut antusias oleh semua sukarelawan Sibat Desa Jladri dan berbagai pihak,”ucap Dariman.

Komper Wardopo