Bupati berharap semua dapat berkesempatan untuk magang ke Jepang. “Kita mengenal orang Jepang itu, gerakannya cepat, teknologinya canggih, dan budayanya santun,” pesannya.
Harapan
Sri Sumarni juga berharap, bekal pengalaman selama magang di Jepang yang dilakukan ratusan pemuda ini diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu, perilaku dan budaya tersebut di negara kita, khususnya di Kabupaten Grobogan.
“Keahlian yang didapat selama magang dapat diterapkan di tempat kerja baru, ataupun untuk merintis usaha sendiri secara lebih mandiri,” harapnya.
Sementara itu perwakilan IM Jepang yang memfasilitasi kegiatan pemagangan ke Jepang, Yoriko Ozawa mengungkapkan, kegiatan seleksi daerah untuk pemagangan ke Jepang ini merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahun.
Pihaknya mengatakan sudah kurang lebih 30 tahun IM Jepang bekerja sama dengan Pemerintah RI melalui Kemenaker melayani pemagangan bagi pemuda di Indonesia.
“Mereka akan magang di beberapa perusahaan manufaktur yang sudah bekerja sama dengan kami. Kami bangga dengan antusias pemuda Indonesia yang bertekad baja untuk magang ke negeri kami yaitu Jepang,” ujar Yoriko Ozawa.
Dirinya mengatakan untuk seleksi daerah yang diselenggarakan di Grobogan ini adalah yang pertama kali. Pihaknya berharap untuk ke depannya, kerja sama ini bisa terus berjalan dan membuka kesempatan untuk para pemuda di Indonesia yang mau magang ke Jepang.
Ingin Bahagiakan Orang Tua
Salah satu peserta magang yakni Kusuma, mengatakan dirinya datang ke BLK Grobogan setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi pendaftaran melalui online.
Setelah itu, dirinya juga lolos daftar ulang dan kemudian bersiap mengikuti empat tahapan yang mesti dijalaninya.
Pemuda 23 tahun ini mengaku hanya ingin membahagiakan orang tuanya melalui kerja kerasnya di Jepang nanti.
“Yang pastinya ini adalah tes matematika, saya harus bisa lolos dulu, kemudian masuk ke tes-tes selanjutnya. Semoga saya bisa meningkatkan derajat orang tua di rumah,” ujar Kusuma.
Tya Wiedya