blank
Bupati Grobogan Sri Sumarni memasangkan tanda nomor peserta selekda. Foto: Tya Wiedya

GROBOGAN (SUARABARAU.ID) – Peserta seleksi daerah pemagangan ke Jepang jumlahnya 299 orang siap di Aula BLK Disnakertrans Grobogan, Senin 24 Juli 2023, untuk mengikuti tes matematika.

Seleksi tes matematika ini merupakan satu dari lima rangkaian kegiatan yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan melalui Disnakertrans Grobogan dengan IM Jepang.

Kepala Disnakertrans Grobogan, Teguh Harjokusumo mengatakan, kegiatan seleksi daerah untuk 299 peserta ini merupakan kegiatan sebagai persyaratan untuk magang di Jepang.

“Ada lima tahapan, mulai kemarin pendaftaran ulang, tes matematika, kesamaptaan, tes ketahanan fisik dan wawancara. Kemarin saat daftar ulang ada 355 peserta. Kemudian yang terverifikasi ada 299 peserta,” ujar Teguh Harjokusumo, dalam pembukaan Seleksi Daerah Pemagangan Jepang.

Teguh mengatakan, Pemkab Grobogan melalui Disnakertrans Grobogan merasa bangga bisa diberikan kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan Seleksi Daerah Pemagangan ke Jepang.

“Apalagi bekerja sama dengan IM Jepang dan juga Kementerian Tenaga Kerja RI di Grobogan ini. Mudah-mudahan seleksi hari ini bisa menjadi langkah awal untuk kegiatan seleksi-seleksi selanjutnya,” ujar Teguh Harjokusumo.

Pembukaan Seleksi Daerah Pemangangan ke Jepang ini dihadiri Bupati Grobogan Sri Sumarni.

Menurut Sri Sumarni, langkah yang membanggakan bagi Grobogan dalam pencapaiannya menyelenggarakan Seleksi Daerah Pemagangan ke Jepang yang dilaksanakan Disnakertrans Grobogan.

Sri Sumarni mengatakan, seleksi daerah ini diikuti oleh ratusan peserta yang tidak hanya dari Grobogan saja, tetapi juga dari daerah-daerah lainnya.

“Alhamdulilah, sudah dapat dilaksanakan di Grobogan, setelah sebelumnya anak-anak muda Grobogan, yang ingin ikut program magang Jepang harus ke daerah lain,” ujar Sri Sumarni.

Sri Sumarni menjelaskan, kegiatan seleksi ini diikuti ratusan pemuda yang bersiap membangun kompetensi diri dan bertekad menjemput masa depan yang lebih baik.

“Program Magang Jepang ini merupakan salah satu cara untuk menurunkan angka pengangguran, meningkatkan penyerapan angkatan kerja, dan meningkatkan produktivitas usia kerja di Kabupaten Grobogan,” ungkap Sri Sumarni.