SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ancaman produk impor terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Nasional harus segera diantisipasi, demi keberlanjutan perkembangan sektor usaha yang banyak menyerap tenaga kerja itu.
”Para pemangku kebijakan harus segera mengantisipasi ancaman produk impor yang masuk melalui media sosial, yang di dalamnya ada fitur penjualan sejumlah produk,” ujar Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/7/2023).
Saat ini, sejumlah media sosial memiliki fungsi sebagai socio-commerce, karena memiliki fitur yang memungkinkan pengguna untuk menjual produk atau jasa, hingga transaksi. Melalui mekanisme serupa, produk-produk impor kerap membanjiri pasar e-commerce di Indonesia.
BACA JUGA: Dua Lulusan Prodi Doktor Manajemen FEB UKSW Berpredikat Terpuji dan Memuaskan
Salah satu catatan dari studi World Economic Forum pada 2021, produk hijab di Indonesia hanya sekitar 25 persen diproduksi industri lokal. Sedangkan 75 persen lainnya dikuasai produk impor. Padahal masyarakat Indonesia menghabiskan 6,9 miliar Dollar AS, untuk membeli hijab setiap tahun.
Potensi serbuan produk-produk impor yang mengancam eksistensi produk UMKM lokal, menurut Lestari, harus segera disikapi dengan sejumlah kebijakan yang membuat persaingan antara produk impor dan lokal, menjadi lebih seimbang.
Di sisi lain, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, upaya untuk meningkatkan kualitas produk-produk UMKM harus konsisten dilakukan, sehingga memiliki daya saing yang tinggi.
BACA JUGA: Pemkot Semarang Akan Ubah Taman Tegalsari Jadi Taman Pasif
Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, mendorong semua pihak terkait, untuk terlibat dalam peningkatan kualitas produk dan keterampilan para pelaku UMKM di Tanah Air.
Disampaikan Rerie, upaya untuk meningkatkan daya saing produk-produk UMKM Nasional sangat penting. Bila produk memiliki kualitas yang baik dan daya saing tinggi, ujar anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, potensi untuk mendorong agar skala usahanya bisa lebih luas lagi, akan sangat terbuka.
Bila skala usahanya lebih luas, tegas Rerie, tentu saja diharapkan mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak, dan memberi kesejahteraan kepada masyarakat luas.
BACA JUGA: Jateng Juara Umum Jumpa Gembira Palang Merah Remaja di Kalianda Lampung
”Selain itu, dengan produk UMKM yang berkualitas, diharapkan minat masyarakat untuk mencintai produk-produk lokal juga tinggi,” imbuhnya.
Rerie menyebut, ekosistem pengembangan produk-produk berkualitas harus diwujudkan, dalam upaya meningkatkan daya saing produk-produk UMKM lokal, terhadap sejumlah produk impor yang membanjiri pasar e-commerce saat ini.
Riyan