GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Dalam gelaran kurban 1444 H, Dompet Dhuafa Jawa Tengah (DD Jateng) bersama DD Volunteer mengemas kegiatan kurban asik tanpa sampah plastik di Desa Padas Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mengajak masyarakat sekitar untuk menggunakan kemasan ramah lingkungan selama pendistribusian daging kurban 1444H.
Pada kurban tahun ini, Dompet Dhuafa Jateng menyalurkan hewan kurban sebanyak 96 kambing dan satu sapi dengan jumlah distribusi sebanyak 700 bungkus besek dan daun jati, yang tersebar di seluruh Desa Padas dan terbagi menjadi lima dusun.
Koordinator Lapangan dan Aliansi Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), Nurcholis mengatakan, kurban asik tanpa plastik merupakan program berkala Dompet Dhuafa di setiap tahunnya.
“Kegiatan tersebut dilakukan oleh DDV se-Nasional tiap tahunnya yang bertujuan untuk meminimalisir kemasan sampah plastik saat proses pembagian daging kurban. Sehingga diantaranya menggunakan beberapa kemasan yang lebih ramah lingkungan seperti besek dan daun jati. Apalagi dalam pengemasan sendiri harus aman untuk dikonsumsi, karena dengan besek ataupun daun jati daging tidak menyerap pewarna dari plastik, mengingat kami juga mendistribusikan daging-daging kebeberapa dusun di wilayah Desa Padas,” jelasnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/7/2023).
Ia menambahkan, pada kurban kali ini DDV Jateng serta masyarakat sekitar lebih menekankan daun jati sebagai kemasan daging kurban, dikarenakan kualitas daun jati yang mudah untuk dibentuk, tahan lama dan mudah ditemukan.
“Daerah kami memang pelosok, namun kami tetap menjaga kelestarian alam ini, salah satu daerah kami yaitu Kedungjati yang berarti tempat jati sebagai wilayah penghasil kayu jati” tambahnya.
Selain itu, DD Jateng juga melakukan kolaborasi bersama DDV, Belantara Foundation dan salah satu Food Vlogger yaitu Benu Buloe untuk memeriahkan kegiatan kurban asik tanpa sampah plastik di Desa Padas, Jawa Tengah.
Benu Buloe mengatakan, dirinya merasa antusias dan sangat tertantang saat penyaluran daging kurban ke dusun paling pelosok kedungdal. “Perjalanan yang luar biasa, keren-keren semua, dan jangan lupa kurban asik tanpa sampah plastik solusinya bisa menggunakan daun jati, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melanjutkan,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Tu Soko Tunggal, Kyai Tukiman mengapresiasi gerakan kurban asik tanpa plastik, serta proses pelaksanaan kurban telah berlangsung secara lancar dan aman.
“Pertama kami ucapkan syukur atas kehadiran Dompet Dhuafa di Desa Padas, kami senang pengemasan daging kurban menggunakan daun jati lebih ramah lingkungan dan mudah didapat, ditambah lagi adanya Benu buloe membuat masyarakat semakin antusias,” pungkasnya.
Ning S