blank
LPT Kendal berinovasi dalam program pembinaan kemandirian khususnya sektor industri pakan ternak. Foto: Dok/LPT Kendal

KENDAL (SUARABARU.ID) – Lapas Terbuka (LPT) Kendal berinovasi dalam program pembinaan kemandirian berbagai sektor, khususnya dalam sektor industri pakan ternak.

Pada akhir bulan Mei tahun ini, LPT Kendal baru saja sukses menguji coba pembuatan pakan ternak alternatif Tebon Jagung Chopper, dengan menerapkan teknologi tepat guna menggunakan mesin cacah multifungsi.

Rusdedy selaku Kalapas yang juga sebagai inisiator kegiatan industri menuturkan, kegiatan ini bermula dari kunjungan Prof. Bambang Waluyo (Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip) ke Lapas Terbuka Kendal pada November 2022 lalu.

“Awalnya, saat Prof. Bambang berkunjung dan melakukan pengamatan ke sini, beliau memberi masukan tentang potensi jika kita memproduksi pakan ternak cacah,” tutur Rusdedy, Minggu (4/6/2023).

Rusdedy menyebut, usulan dari Prof. Bambang bukan tanpa alasan. Lahan pertanian yang luas dan tersedianya mesin produksi yang lengkap menjadi alasan utama. Selain itu permintaan pasar yang sangat tinggi menjadi alasan pendukung mengapa industri Tebon Jagung Chopper sangat cocok dikembangkan di LPT Kendal.

“Setelah kunjungan dari Prof. Bambang, saya dan tim bergerak mempersiapkan segala sarana dan prasarananya. Beberapa kali trial and error, akhirnya pakan ternak alternatif Tebon Jagung Chopper kami sukses diujicoba,” kata Rusdedy.

Diketahui, Tebon Jagung Chopper merupakan pakan ternak alternatif bagi hewan ruminansia yang diperoleh dari proses pencacahan seluruh bagian dari tanaman jagung yang berusia 2 hingga 3 bulan.

Tebon Jagung yang telah digiling selanjutnya dianginkan selama 2 hari kemudian dipacking. Tebon Jagung Chopper memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi hewan ternak, karena di dalamnya mengandung lemak kasar, serat kasar, dan protein kasar dengan rasio yang cukup tinggi.

Dengan menggunakan mesin cacah berpenggerak dinamo dengan kekuatan 20HP, lebih dari 1 ton Tebon Jagung Chopper dapat dihasilkan oleh Lapas Terbuka Kendal dalam satu hari.

Rusdedy menerangkan, dengan suksesnya ujicoba ini tidak membuatnya cepat berpuas diri, karena pihaknya akan terus melakukan Research and Development dalam Industri Pakan Ternak.

“Setelah Tebon Jagung Chopper, dalam waktu dekat kami akan mengembangkan industri pelet organik untuk ternak ruminansia maupun unggas. Yang perlu diketahui bersama sejauh apapun kami berinovasi muaranya tetap sama, yaitu memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan kepada WBP ketika sudah bebas nanti,” tukas Rusdedy.

Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja Lapas Terbuka Kendal, Puji Raharjo menjelaskan, salah satu tujuan industri Tebon Jagung Chopper ini selain untuk pemenuhan nutrisi ternak juga mengoptimalkan kegiatan budidaya jagung yang ada di LPT Kendal.

“Dulu ketika kami membudidayakan jagung hibrida dan jagung manis biasanya daun dan tongkolnya hanya menjadi limbah. Dengan adanya industri ini seluruh bagian dari jagung dapat termanfaatkan,” terang Puji.

“Pada tahap awal ini, Tebon Jagung Chopper akan diproduksi untuk pemenuhan kebutuhan pakan ternak milik LPT Kendal, setelah itu akan kami produksi secara masif karena sudah ada beberapa pesanan yang masuk,” tambah Puji.

Ning S