JAKARTA (SUARABARU.ID)- Event lari Bank Jateng Friendship Run sebagai pemanasan menuju Borobudur Marathon (Bormar) 2023, yang mengambil start dan finish di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (21/5/2023) pagi, berlangsung semarak.
Tak kurang 1.200 runner dari Jakarta dan sekitarnya, turut meramaikan Friendship Run ini. Jakarta merupakan kota pertama dari 10 kota di Indonesia, sebagai tempat gelaran pre-event Bormar.
Suasana makin riuh, ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bersama istri Siti Atiqoh Supriyanti, ada di tengah-tengah peserta, untuk ikut berlari.
Terlihat juga Direktur Bank Jateng Supriyatno bersama jajaran direksi, CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, dan pelari Nasional Agus Prayogo, yang baru saja meraih medali emas marathon putra di SEA Games 2023 Kamboja.
Ganjar dan bersama istri yang menggunakan BIB Number (nomor dada) 2100 dan 2099, bahkan kompak masuk garis finish bareng, usai berlari selama 40 menit atau sejauh 5,6 km, mengitari Lapangan Banteng.
Keduanya yang mengenakan kostum dengan motif senada, yaitu coklat, kuning, dan merah, terlihat sumringah begitu menyentuh garis akhir.
BACA JUGA: Dua Mahasiswa USM Ikuti Lomba NUDC Tingkat Wilayah
”Bukannya sombong ya, istri saya bisa berlari seperti ini karena saya yang melatih dia setiap hari,” canda Ganjar pada istrinya.
Dia juga mengapresiasi antusiasme peserta yang mengikuti Friendship Run. Ganjar berharap, runners di Jakarta ini bisa mendapatkan tiket untuk tampil di Bormar 2023. Memang tidak semua pelari mendapatkan kesempatan untuk ikut Bormar, mengingat adanya sistem ballot (undian).
”Saya itu sering diprotes, Pak Ganjar selalu ajak-ajak, tapi dapat ballot Borobudur Marathon susahnya minta ampun. Maka dari itu, saran saya berlatih terus, berdoa, minta doa restu sama orang tua, agar dapat tiket,” saran Ganjar.
BACA JUGA: Haul Akbar Jepara Momentum Bangkit Bersama
Menurut gubernur, sesuai namanya yaitu Friendship Run, ada dua hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, melalui kegiatan ini bisa berkawan dengan sesama pelari dan masyarakat. Dan kedua, mempersiapkan diri untuk bisa menjadi pelari andal yang kelak mampu berprestasi.
Ganjar bersyukur atas tingginya antusiasme runners Ibu Kota terhadap Friendship Run ini, termasuk Bormar yang dijadwalkan berlangsung pada 19 November 2023 mendatang, dengan tema ‘Voice of Unity’.
Pihaknya bertekad akan menjaga Bormar untuk tetap menempati rating teratas lomba maraton Nasional.
BACA JUGA: Peringati Hari Kebangkitan 2023, Jalan Sehat dan Deklarasi Penggerak Literasi
”Meskipun belum masuk dalam World Marathon Majors, seperti Tokyo atau Berlin Marathon, tapi kita berharap Borobudur Marathon tetap berkelas. Saat pandemi covid-19 lalu, Indonesia termasuk satu dari sedikit negara yang menyelenggarakan maraton melalui Borobudur Marathon,” tandas pria berambut putih itu.
Gelaran Friendship Run ini makin lengkap, dengan hadirnya marching band SMA 24 Jakarta, Tari Topeng Betawi, lomba kostum, serta sajian kuliner khas Magelang oleh Bank Jateng Pawon. Usai berlari, runner bisa merasakan kenikmatan mangut beong, kue legondo, dan dawet ireng.
Dirut Bank Jateng, Supriyatno menambahkan, pihaknya sengaja memberdayakan UMKM, agar pelakunya memiliki kebanggaan dan bergairah.
BACA JUGA: Raih Predikat WBK Semakin Dekat, Kanwil Kemenkumham Jateng Lolos ke Tahap Panel
”Dari sisi ekonomi, ini kan ada pertemuan penawaran dan permintaan. UMKM menawarkan produk di pusat permintaan. Sisi lain, meskipun katakanlah penjualannya tidak sesuai harapan, tapi paling tidak mereka tahu apa yang dimaui pasar, lalu ada gairah dan punya bahan cerita positif. Salah satunya pernah diajak gubernur sehingga menambah semangat,” kata Nano, panggilan akrabnya.
Sementara itu, pelari Nasional Agus Prayogo menyampaikan pujiannya terhadap Bormar, yang dilihatnya makin keren dalam penyelengaraan. Termasuk upaya sosialisasi melalui Friendship Run di 10 kota di Indonesia.
”Meskipun pandemi pun, Borobudur Marathon tetap bertahan, dan menjadi ruang bagi pelari Tanah Air,” ujar atlet yang akan tampil di Asian Games 2023, di Hangzhou, Cina, pada September mendatang.
BACA JUGA: Pentingnya Pemanfaatan Tajuk dalam Kamus
Sedangkan Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An, juga mengaku senang dengan adanya semangat ribuan pelari yang tampil di Jakarta ini. Dia berharap, euforia serupa juga tercipta di sembilan kota lain berikutnya, seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta atau Denpasar.
”Animo masyarakat Jakarta dan sekitarnya luar biasa. Mereka tak hanya bugar dengan berlari, tapi juga menambah referensi kuliner dari Magelang,” tambahnya.
Pernyataan senada disampaikan Midya, dari Komunitas Scolari. Dia menilai, selain mendapatkan kesempatan lari bersama komunitas lain, Friendship Run juga ajang saling silaturahmi.
BACA JUGA: Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Dekatkan pada anak-anak
”Saya berharap, bisa ikut kembali di nomor half marathon di Magelang nanti,” ujarnya.
Purwadi dari Journalist Runners menyampaikan, even pemanasan Bormar ini memiliki sisi kolaboratif. Karena di sinilah, ada gabungan antara lari, berkumpulnya komunitas, pertunjukan seni bidaya, dan UMKM.
Riyan