blank
Ganjar saat memberikan sambutannya pada kader PDIP Sumatera Selatan, di GOR Dempo Jakabaring, Palembang, Sabtu (20/5/2023). Foto: hms

PALEMBANG (SUARABARU.ID)- Sosok Taufik Kiemas langsung terngiang di pikiran Ganjar Pranowo, saat memberikan semangat kepada ribuan kader PDIP Sumatera Selatan, di GOR Dempo Jakabaring, Palembang, Sabtu (20/5/2023).

Bagi Ganjar, suami Megawati Soekarnoputri yang merupakan putra daerah Sumsel itu, adalah sosok paling berjasa di balik kesuksesannya di dunia politik Nasional.

”Kalau ke Sumsel, saya selalu terngiang almarhum Mas Taufik Kiemas. Beliau salah satu putra terbaik Sumatera Selatan yang pernah saya temui,” kata Ganjar.

BACA JUGA: Kebumen Raih KaTa Kreatif Indonesia dari Kemenparekraf

Disampaikan juga, sosok Taufik Kiemas adalah guru politik sejak dia memutuskan gabung dengan PDIP. Dia mengenang, sosok Taufik adalah guru yang keras, namun selalu mengajarkan pelajaran penting.

”Setiap ketemu Mas Taufik Kiemas, saya itu dimarahin terus. Sampai-sampai, teman-teman itu melarang saya ketemu Mas Taufik. Karena takut saya dimarahi,” kenangnya.

Namun, dia tak mengindahkan saran dari teman-temannya itu. Dia tahu, Taufik Kiemas bukan hanya sekadar marah, tapi juga mengajarkan tentang pentingnya memiliki mental pemenang.

BACA JUGA: Duel City-Inter dalam Lipatan Keniscayaan

blank
Kehadiran calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, membuat ribuan kader banteng moncong putih itu berebut untuk bersalaman. Foto: hms

”Saya paham betul, di balik marahnya Mas Taufik itu, dia sebenarnya sedang menggembleng mental saya. Apakah saya ciut atau berani,” imbuhnya.

Hal itu terbukti, saat dia memenangkan pertarungan di Pilkada Jawa Tengah 2013. Saat itu, namanya belum sepopuler saat ini. Popularitasnya hanya tujuh persen dan elektabilitasnya hanya tiga persen saja.

Sementara lawannya adalah Bibit Waluyo, incumbent yang juga jenderal bintang dua. Namun dengan semangat dan dukungan semua pihak, termasuk Puan Maharani yang menjadi panglima perangnya, Ganjar berhasil memenangkan pertarungan.

BACA JUGA: Polda Jateng Tertibkan Pengeboran Minyak Bermasalah di Blora

”Saat saya menang, Mas Taufik langsung memeluk saya. Beliau umumkan kepada wartawan. Katanya begini, Teman-teman, Ganjar ini underdog, tapi bisa memenangkan pertarungan. Kemudian saya foto dengan beliau didampingi Mbak Puan. Foto bertiga itu saya pasang di rumah sampai sekarang, sebagai saksi proses saya digembleng di PDIP,” jelasnya.

Ganjar mengingat betul pertemuan terakhirnya dengan Ketua MPR itu. Saat itu, Taufik hendak ke Ende, namun batal karena sakit.

”Beliau dilarikan ke Singapura. Dan saya dikabari bahwa beliau meninggal. Beliau adalah guru saya, sahabat saya dan salah satu putra terbaik bangsa asal Sumatera Selatan,” pungkasnya.

Riyan