blank
Mita Nurul Fajar Indah (kanan), bersama Rizky Juanita Azuz (kiri), saat menjelaskan tentang perkembangan usaha Heritage Brass, yang memanfaatkan platform online Tokopedia, dalam acara Seller Visit dan Media Workshop Tokopedia, Rabu (17/5/2023). Foto riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Mita Nurul Fajar Indah, pemilik Heritage Brass mengatakan, banyak tantangan yang harus dihadapinya, usai melanjutkan bisnis keluarganya yang bergerak di industri mebel.

Dari pengakuannya, Mita melanjutkan usaha keluarga yang telah berdiri sejak 20 tahun lalu itu, di industri mebel dengan kombinasi material kuningan.

”Sekitar 10 tahunan yang lalu, pasar mebel sedang terpuruk dan bisnis kami terkena imbasnya. Kemudian pada 2015, orang tua saya pun menawarkan saya untuk mencoba memasuki dunia bisnis,” kata dia dalam acara Seller Visit dan Media Workshop Tokopedia, di tempat usahnya, Heritage Brass, Jalan Mr Koesbiyono Tjondrowibowo, Pakintelan, Gunung Pati, Semarang, Rabu (17/5/2023).

BACA JUGA: Jalin Keakraban, Kemenkumham Jateng Gelar Latihan Menembak Bersama

Ditambahkan dia, pihaknya kemudian menjual aksesori rumah berbahan kuningan secara konvensional, di pasar lokal. Mita pun mulai mencari jalan, agar tidak mengandalkan penjualan offline saja, dan akhirnya memutuskan untuk berjualan online di Tokopedia.

Dia menyebut, tantangan terbesar untuk memulai bisnis secara online adalah, kategori produk aksesori kuningan yang belum ada di marketplace. Meskipun pasarnya masih sangat kecil, namun tidak membuat dia putus harapan.

”Kami tidak hanya fokus pada menjual material pembuatan produk saja, namun mulai memanfaatkan kategori rumah tangga di Tokopedia. Karena sesuai dengan jenis produk Heritage Brass. Pengiriman terjauh Heritage Brass selama kuartal I 2023 dari Kota Semarang ke Kota Banda Aceh.” jelas Mita.

BACA JUGA: Alumnus Perguruan Tinggi Harus Berperan Aktif Kokohkan Persatuan Bangsa

Menurut dia, Tokopedia berkontribusi signifikan terhadap penjualan produk Heritage Brass. Berkat pemanfaatan platform online, dirinya bisa meneruskan usaha keluarga yang sudah berdiri puluhan tahun ini.

Sementara itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Regional) Tokopedia, Rizky Juanita Azuz mengungkapkan, data internal Tokopedia mencatat, kategori Makanan, minuman, kesehatan, otomotif, pertukangan, serta handphone, merupakan kategori dengan transaksi tertinggi di Kota Semarang, pada kuartal I 2023.

Tokopedia juga mencatat, Kecamatan Semarang Barat, Pedurungan, Semarang Tengah, Tembalang, dan Semarang Selatan, sebagai kecamatan dengan jumlah penjual tertinggi. Sedangkan Kecamatan Tembalang, Pedurungan, Semarang Barat, Banyumanik, dan Semarang Tengah, sebagai kecamatan dengan jumlah transaksi tertinggi.

BACA JUGA: Demi Keamanan Ibadah Kenaikan Isa Almasih, Polresta Magelang Lakukan Sterilisasi Gereja dan Patroli

Disebutkan dia, tren itu didorong berbagai kampanye inisiatif Hyperlocal, serta upaya Tokopedia dalam mendukung UMKM lokal, agar meraja di negeri sendiri.

”Dengan mengusung teknologi geo-tagging, Tokopedia mendekatkan penjual dengan pembeli setempat, agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh, tanpa perlu pindah ke kota besar untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” terang Rizky.

Dia berharap, melalui berbagai kampanye inisiatif hyperlocal yang dihadirkan, dapat terus mendukung pelaku usaha di Indonesia, khususnya UMKM. Hal itu untuk memaksimalkan strategi penjualan, agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan transaksinya.

Riyan