blank
KH. Ahmad Marzuqi

JEPARA (SUARABARU.ID|) – Allah akan memuliakan hambaNya bukan karena jabatan, pangkat dan hartanya. Tetapi karena iman dan taqwanya, ilmu dan amalnya , hati dan perbuatannya. Hal tersebut disampaikan oleh KH Ahmad Marzuqi saat memberikan ceramah pada acara Halal Bihalal di Pondok Pesantren Telaga Biru dan 100 Hari Wafatnya M. Iskak Wijaya yang berlangsung Sabtu (13/5-2023) di halaman pesantren

Karena itu menurut mantan bupati Jepara tersebut, walaupun kaya dan memiliki jabatan tinggi tetapi hatinya jahat, lebih mulia orang bodoh tetapi baik hati dan perbuatannya. “ Oleh sebab itu pengajian diadakan agar hati kita selalu menjadi baik sebab mendapatkan ilmu agama,” tuturnya.

blank
Didin Ardiyansyah saat membawakan Rampak Osing

Lebih jauh Ahmad Marzuqi menguraikan, Allah akan memuliakan hambaNya yang yang dalam hati, pikiran dan perbuatannya senantiasa menebarkan kebaikan untuk sesamanya. “Insyaalah seperti yang dilakukan oleh almarhum Iskak Wijaya,” tuturnya.

Muhammad Iskak Wijaya, seorang budayawan yang selama 11 tahun mengabdikan hidupnya untuk kebangkitan seni dan budaya Jepara memang telah kembali kerahmatullah Jumat, 27 Januari 2023 jam 09.15 WIB. Jazadnya kemudian dimakamkan di makam Kedondong, Pondok Melati Bekasi.

Karena itu banyak teman dan sahabat yang merasa kehilangan. Termasuk komunitas seni, diantaranya Lesbumi Jepara, KSSJ, Sekar Gandrung dan para pegiat budaya. Juga Kyai Sholeh, pengasuh Pondok Pesantren Telaga Biru Bulungan. Di pesantren inilah alamarhum selama ini tinggal.

Oleh sebab itu untuk mendoakan almarhum, bersamaan dengan Halal Bihalal yang digelar oleh Pondok Pesantrean Telaga Biru juga dibacakan doa untuk Muhammad Iskak Wijaya bertepatan dengan 100 hari meninggalnya inspirator seni dan budaya Jepara ini.

blank
Lutfi, pegiat literasi saat membacakan puisi

Dalam acara yang dibuka oleh Hadi Priyanto tersebut menghadirkan penceramah KH. Ahmad Marzuqi dan diikuti ratusan warga, tokoh masyarakat dan ulama Desa Bulungan, termasuk anggota DPRD Jepara M. Latifun dan aktivis Jepara Zakariya Ansori.

Juga nampak Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja, Pdt Danang Kristiawan, budayawan Tabroni, Saif Setiaji, Fakhrudin “Brodin”, Agung Tri Laksono, Eswal Waluyo, Aminan Basyari, Lutfi, Didin Ardiyansah, Kholis J Irohati, Ngateman, Den Hasan, Burhan, Ratu Andayani dan beberapa pegiat budaya lainnya. Acara juga diisi dengan penampilan Sekar Lesbumi Jepara. Juga ada pembacaan puisi karya sastrawan Yanusa oleh pegiat literasi Lutfi. Didin Ardiyansah juga membawakan lagu Rampak Osing karya Kyai Kanjeng dengan diiringi Sekar Lesbumi Jepara

Hadepe