blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Maraknya tindak kecurangan dalam seleksi masuk sejumlah perguruan tinggi, harus menjadi perhatian bersama untuk segera diatasi. Sistem pendidikan Nasional yang mampu menanamkan etika dan kejujuran kepada para peserta didik, harus segera diwujudkan.

”Sangat memprihatinkan, bila untuk tujuan masuk lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi etika dan kejujuran, menggunakan cara yang mengabaikan kejujuran. Ada yang salah dalam penerapan sistem pendidikan kita, sehingga etika dan kejujuran belum tertanam dengan baik,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/5/2023).

Diberitakan sejumlah media massa, terjadi pelanggaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Sumatera Utara (USU) terungkap. Panitia menemukan tujuh peserta yang diduga melakukan kecurangan pada hari ketiga ujian, Rabu (10/5/2023).

BACA JUGA: Produk UMKM Binaan Pemprov Jateng Senilai Rp 7,2 Miliar Diekspor ke Amerika Serikat

Diduga para pelaku menggunakan alat khusus, yang terhubung dengan para joki. Kecurangan serupa juga terjadi di Bengkulu. Sejumlah perguruan tinggi pun memperketat pengawasan pada ujian memasuki tahun perkuliahan baru ini.

Berbagai upaya kecurangan yang dilakukan para calon mahasiswa itu, menurut Lestari, merupakan peringatan kepada para pemangku kebijakan, untuk segera memperbaiki pelaksanaan sistem pendidikan, yang di dalamnya juga sudah bermuatan pendidikan akhlak dan budi pekerti.

Para pemangku kepentingan di bidang pendidikan, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, harus konsisten menerapkan berbagai cara, untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, budi pekerti dan akhlak kepada para peserta didik.

BACA JUGA: Polresta Surakarta Amankan Tiga Pelaku Pengeroyokan Aipda Hafidz

Selain itu, jelas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, para pendidik dan tokoh masyarakat, harus mampu memberi teladan dalam keseharian kepada para generasi penerus bangsa, dalam proses membangun budi pekerti yang baik.

Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu berpendapat, berbagai upaya untuk mewujudkan para peseta didik berakhlak mulia, harus ditingkatkan. Hal ini mengingat, tantangan di era digitalisasi saat ini semakin besar.

Berbagai nilai-nilai dari luar yang tidak sesuai dengan budaya bangsa saat ini, ujar Rerie, bisa masuk dengan mudah, langsung diserap setiap generasi muda melalui teknologi yang semakin berkembang.

”Pendidikan budi pekerti dalam rangka membangun karakter yang kuat bagi peserta didik, sangat penting. Ini sebagai bekal menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks, di masa datang.

Riyan