Latih keterampilan mendengarkan aktif. Mendengarkan aktif berarti memberikan perhatianpenuh kepada pembicara, mengangguk, mengajukan pertanyaan klarifikasi, dan menunjukkanempati. Ini membantu menciptakan lingkungan di mana orang merasa dihargai dan didengar.

Jadilah jujur dan transparan. Kejujuran adalah kunci dalam komunikasi terbuka. Jangan takutuntuk berbicara tentang perasaan, pikiran, dan pendapat Anda, meskipun itu mungkin sulit. Transparansi membangun kepercayaan dan menciptakan hubungan yang lebih dalam.

Hindari menghakimi. Cobalah untuk mendengarkan tanpa menghakimi atau mengkritik. Semua orang memiliki perspektif dan pengalaman yang unik. Dengan menghargai pandanganorang lain, kita dapat menciptakan komunikasi yang lebih harmonis dan produktif.

Gunakan bahasa tubuh yang terbuka. Bahasa tubuh memainkan peran penting dalamkomunikasi. Postur terbuka, kontak mata, dan ekspresi wajah yang ramah menunjukkanbahwa Anda terbuka dan bersedia mendengarkan.

Ajukan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka mendorong percakapan yang lebih mendalamdan memungkinkan orang lain untuk berbagi lebih banyak. Contoh pertanyaan terbukatermasuk “Apa pendapatmu tentang ini?” atau “Bagaimana perasaanmu tentang situasitersebut?”

Berikan umpan balik yang konstruktif. Ketika memberikan umpan balik, fokuslah pada aspekyang dapat ditingkatkan dan sampaikan dengan cara yang positif dan mendukung. Umpanbalik yang konstruktif membantu orang lain berkembang tanpa merasa diserang.

Kelola emosi dengan baik. Belajar mengelola emosi Anda sendiri adalah bagian penting darikomunikasi terbuka. Tetap tenang dan bijaksana dalam situasi yang menegangkan membantumenjaga percakapan tetap produktif dan menghargai.

Praktikkan empati. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dengan berempati, kita dapat merespons dengan cara yang lebih sensitifdan mendukung, yang memperkuat komunikasi dan hubungan kita dengan orang lain.

Menjadi pribadi yang lebih terbuka dalam komunikasi memerlukan kesadaran dan usaha, tetapi manfaatnya sangat besar. Dengan keterbukaan, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat, meningkatkan kepercayaan, menyelesaikan konflik dengan lebih baik, dan mendorong pertumbuhan pribadi dan profesional. Melalui praktik mendengarkan aktif, kejujuran, dan empati, kita dapat menjadi komunikator yang lebih efektif dan menciptakanlingkungan yang lebih harmonis dan mendukung di sekitar kita.

*Made Dwi Adnjani SSos MSi MIKom adalah dosen Prodi S1 Ilmu Komunikasi FakultasBahasa dan Ilmu Komunikasi Unissula