KUDUS (SUARABARU.ID) – Aksi ketidakpuasan atas pemecatan Kaprodi PGSD FKIP UMK, Masfuah terus berlanjut. Seorang wisudawati PGSD membacakan puisi untuk mempertanyakan pemecatan Masfuah tepat saat pelaksanaan wisuda fakultas, Selasa (9/5).
Adalah Annisya’ Qonaah perwakilan wisudawan/wisudawati yang bertugas menyampaikan sambutan dalam acara wisuda fakultas, di hadapan dekan dan dosen FKIP. Di akhir pidato kemudian Annisya’ membaca puisi. Berikut isi puisinya:
Kita harus mulai bicara/
menyerukan prahara di kampus kita, UMK//
Ibuku, Siti Masfuah, dipatahkan cita dan asanya//
Kepatahan yang masih berbalut kian tebal penuh tanda Tanya/
Ada apa dan mengapa?//
Sementara ibuku adalah perempuan kuat yang memperjuangkan kami/
Mahasiswanya dan almamaternya//
Semua orang tahu, rumah tanpa ibu akan terasa kacau//
Ibuku harus segera pulang, kami rindu dan perlu ibu//
Annisya yang dihubungi awak media membenarkan aksinya tersebut. Dia memang memanfaatkan kesempatannya sebagai perwakilan wisudawan/wisudawati, untuk mempertanyakan kebijakan pemecatan Kaprodi PGSD, Siti Masfuah.
Baca juga :Kaprodi PGSD Dipecat, Mahasiswa UMK Geruduk Rektorat
“Saya memang ingin menyampaikan uneg-uneg saya dan teman-teman terkait pemecatan bu Masfuah,”tandasnya.
Annisya’ juga mengatakan sosok Siti Masfuah adalah dosen yang dicintai mahasiswanya. Secara pribadi, Annisya menyebut Masfuah tak hanya sekedar dosen, tapi juga sahabat, kakak dan teman bagi mahasiswa.
“Beliau banyak membantu mahasiswa, sehingga pemecatan beliau sangat membuat kami terpukul,”tandasnya.
Annisya’ mengaku cukup senang bisa menyampaikan uneg-unegnya tersebut di hadapan dekan dan dosen fakultas. Apalagi sampai sekarang belum jelas apa kesalahan Masfuah sehingga harus dipecat.
Diserbu Warganet
Selain diwarnai pembacaan puisi protes dari Annisya’, prosesi wisuda FKIP juga diwarnai protes dari warganet. Protes tersebut muncul dalam komentar siaran langsung prosesi wisuda yang disiarkan melalui kanal youtube FKIP.