blank
Ganjar (tengah), saat mengikuti kegiatan halal bihalal bersama ulama se-Jatim, dicurhati soal kelangkaan pupuk. Foto: hms

JEMBER (SUARABARU.ID)– Calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, menghadiri acara halal bihalal dengan ulama se-Jawa Timur, Minggu (7/5/2023). Ratusan kyai, bu nyai, ning dan santri, begitu antusias menyambut kehadiran Ganjar di Pondok Pesantren Al Badri, Krajan, Gumuksari, Kabupaten Jember.

Bersama istri, Siti Atikoh, Ganjar didampingi Pengasuh Ponpes Al Badri, KH Hafiz Habibullah dan KH Mahfudz Habibullah.

Dalam sambutannya, KH Mahfudz Habibullah mengatakan, sebuah kebahagiaan warga Jember khususnya jaringan ulama, kyai, nyai dan ning se-Jatim yang tergabung dalam Himpunan Santri Nusantara (Hisnu), bisa bertemu dengan Ganjar. Sebagai calon presiden, ada banyak harapan masyarakat Jatim padanya.

BACA JUGA: Ganjar Bakar Semangat Kader PDIP di Tapal Kuda

”Semoga nanti kalau beliau jadi presiden, ingat pada masyarakat kecil, khususnya para petani. Soalnya, banyak yang wadul ke kita soal pupuk sulit, dan harganya selangit,” terangnya.

Petani Indonesia, kata KH Mahfudz, berharap subsidi dari pemerintah. Selain itu, mereka juga minta diperhatikan soal terjaminnya harga usai panen agar tidak terlalu murah.

”Petani kita butuh perhatian, Pak Ganjar. Berikan pupuk bersubsidi, naikkan harga jual pertanian. Kami yakin Pak Ganjar sangat mampu mewujudkan itu,” pungkasnya.

BACA JUGA: Cabor Gulat Wonosobo Targetkan 2 Medali Emas di Porprov Jateng Ke-XVI

Ditemui usai acara, Ganjar tak menyangka dapat masukan soal pertanian dari para kyai, saat acara halal bihalal ulama se-Jatim itu. Tapi dia senang, karena para kyai menjadi tempat masyarakat berkeluh kesah.

”Biasanya kalau ke pondok pesantren, yang dibahas soal pendidikan dan lainnya. Tapi di sini, tadi yang dibahas soal pupuk,” jelasnya.

Hal itu menjadi bukti, para kyai di Jatim ini peduli pada masyarakat. Mereka yang cukup berpengaruh, menjadi tempat curahan hati.

blank
Calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, berencana akan melanjutkan program daulat pangan, guna membantu para petani. Foto: hms

BACA JUGA: Ki Haryo Enthus Susmono Sosialisasi Cukai Rokok Melalui Wayang Santri

”Maka, inilah ruang aspirasi yang bisa digunakan mereka untuk menyampaikan. Ini contoh kongkret peran ulama di daerah,” ucapnya.

Masukan soal pupuk yang disampaikan ini, memang menjadi PR yang penting untuk segera diselesaikan. Sebab, petani di Indonesia sudah banyak yang mengeluh soal ini.

”Soal pupuk memang betul. Ini jadi PR. Karena subsidinya dikurangi. Karena dikurangi, sekarang masyarakat atau petani menjadi banyak keluhan. Saya kira tidak hanya pupuk, ya jumlahnya, ya jenisnya,” jelasnya.

BACA JUGA: Bus Masuk Jurang di Guci Tegal Satu Meninggal, Ini Penjelasan Kapolres dan Sopir

Saat di Kebumen, ketika bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo, Ganjar mendapat informasi, kalau akan kembali menghidupkan beberapa pabrik pupuk, agar kebutuhan masyarakat tercukupi.

”Tentu program Pak Jokowi ini harus kita lanjutkan. Karena kita butuh program daulat pangan. Jadi kecukupan pangan Nasional kita mesti diyakini, harus dipenuhi dari dalam negeri,” tukasnya.

Riyan