Ketua KPU Kabupaten Wonogiri Toto Sih Setyo Adi (tengah) bersama Komisioner Wahyu Nurjanah, Augustina Puspa Dewi dan Pradika Harsanto serta yang mewakili Sekretaris KPU Nur Sahid, memberikan penjelasan tentang penerimaan Baleg.(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Telah menjadi tuntutan perkembangan zaman, di era digital sekarang ini, para personel penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kabupaten Wonogiri dan petugas LO (Liaison Officer) harus melek Teknologi Informasi (TI), dan tidak boleh Gaptek (Gagap Teknologi).

Harapan ini disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonogiri, Toto Sih Setyo Adi, berkaitan dengan upaya mewujudkan Pemilu yang tidak saja Luber dan Jurdil, tapi juga efektif dan efisien. Itu dapat diwujudkan melalui digitalisasi TI di semua tahapannya.

Ditegaskan, keberadaan TI sangat membantu kelancaran kinerja. Karena itu, semua personel penyelenggara Pemilu, termasuk yang bertugas di tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) sampai ke PPS (Panitia Pemungutan Suara) di semua kecamatan, desa dan kelurahan di Kabupaten Wonogiri, harus melek TI dan tidak boleh Gaptek.

Memberikan penjelasan dengan didampingi Komisioner KPU Augustina Puspa Dewi, lebih lanjut Ketua KPU Wonogiri Toto Sih Setyo Adi, menyebutkan, beruntung personel penyelenggara Pemilu di Kabupaten Wonogiri didominasi kaum muda. Mereka mudah menyesuaikan dengan tuntutan penggunaan TI digitalisasi.

Demikian halnya dengan petugas Liaison Officer (LO) yang berperan sebagai pihak penghubung antara KPU dengan Partai Politik (Parpol). LO Parpol dituntut harus berkemampuan menguasai TI dan tidak Gaptek, serta memahami semua alur tahapan pelaksanaan Pemilu 2024.

Konsultasi

Menyadari tingkat kemampuan untuk menguasai digitalisasi TI belum seluruhnya sama, pihak KPU Kabupaten Wonogiri telah membuka Help Desk. Yang setiap saat dapat dihubungi untuk memberikan bantuan kepada siapa pun yang membutuhkannya. ”Telah banyak yang datang untuk konsultasi,” tegas Ketua KPU Wonogiri Toto Sih Setyo Adi.

Pada bagian lain, KPU Wonogiri merespon apa yang dikemukakan Ketua Bawaslu Wonogiri, Ali Mahbub, tentang perlunya perbaikan Daftar Pemilih Sementara (DPS) di 16 lokasi di 16 kecamatan di Kabupaten Wonogiri.

Kata Ketua KPU Wonogiri, Toto Sih Setyo Adi, mengatakan, jangankan DPS, Daftar Pemilih Tetap (DPT) pun sifatnya dinamis bisa tambah kurang. Ini berkait dengan dinamika data kependudukan utamanya pemilih yang melakukan pindah domisili masuk dan keluar Wonogiri, maupun pemilih yang meninggal.

Anggota KPU Wonogiri, Augustina Puspa Dewi, mengatakan, jumlah DPS Pemilu 2024 Kabupaten Wonogiri tercatat sebanyak 851.960. Terdiri atas pemilih pria sebanyak 422.916 dan pemilih wanita sebanyak 429.044. Pada pertengah Bulan Mei 2023 nanti, akan dilakukan proses Hasil Pemutakhiran (HP) DPS.

KPU berharap, masyarakat dapat memberikan tanggapan terhadap DPS yang telah diumumkan oleh pihak PPS dan PPK di semua desa dna kelurahan serta kecamatan se Kabupaten Wonogiri. Banyaknya tanggapan dari masyarakat, akan lebih baik dalam mewujudkan data pemilih yang akurat dan berkualitas. Sebelum kelak DPS ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Bambang Pur