blank
Petugas melakukan rekayasa lalu lintas di Pertigaan Mendut, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) –Lebaran hari ke tiga, arus lalu lintas menuju tempat-tempat wisata di Kabupaten Magelang masih cukup padat. Terutama objek wisata Candi Borobudur di Kecamatan Borobudur, Ketep Pass di Kecamatan Sawangan dan objek wisata Tol Kahyangan di Dusun Surodadi, Kecamatan Sawangan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kepolisian agar masyarakat yang menempuh perjalanan maupun sewaktu berada di tempat wisata aman dan lancar, sehingga pulang membawa kenangan yang indah. Upaya polisi antara lain mendirikan beberapa Pos Pengamanan di dalam objek wisata, di luar objek wisata, maupun tempat-tempat tertentu yang dianggap rawan macet ataupun rawan kejahatan.

Salah satunya Pos Pengamanan (Pos Pam) Terpadu didirikan di Taman Anggrek Kelurahan Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Di Pos Pam Terpadu Mendut terdiri personel TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, Dinas Kesehatan, BPBD, Senkom, Damkar, serta relawan.

Anggota Polri dan Dishub pun melakukan rekayasa lalu lintas dengan memasang traffic count, barrier dan pagar pembatas lajur jalan di simpang tiga Karet, jalan Soekarno Hatta, Mungkid, pada Selasa (25/4/2023).

“Ini kami lakukan mengingat arus lalu lintas yang melintas menuju objek wisata Candi Borobudur serta yang akan bersilaturahmi di wilayah setempat sangat padat. Untuk mengurai kemacetan dan mengurangi kepadatan arus lalu lintas kami lakukan rekayasa lalu lintas,” ungkap Brigadir Tri AgungĀ  yang bertugas di Pos Pam Terpadu Mendut, hari ini.

Rekayasa dengan membelokan ke kiri semua kendaraan dari arah Borobudur yang akan ke Yogyakarta sampai depan lapangan drh Soepardi berputar ke arah Mendut. Sedangkan yang dari arah Mendut akan ke arah Blondo sampai di simpang tiga Tugu Soekarno Hatta belok kiri memutar setengah lingkaran langsung ke arah Blondo.

“Di Simpang Tiga Mendut Tugu Soekarno Hatta merupakan titik rawan macet. Dengan melakukan rekayasa lalu lintas kemacetan dapat teratasi,” terang Brigadir Tri Agung.

Eko Priyono