blank

(SUARABARU.ID)-Ribuan warga Muhammadiyah Wonosobo, Jumat (21/4/2023), pagi tadi, melakukan shalat Id berjamaah di Alun-Alun Wonosobo.

Shalat ied dimulai pukul 07.00 WIB, namun warga mulai berdatangan sejak pukul 06.00 WIB.

Bertindak sebagai imam shalat Idul Fitri 1444 H yakni Ustadz Sami’un. Adapun khatib Ustadz Qosdan Dawami, Lc.

Dalam kesempatan tersebut Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo memberikan sambutan mewakili Bupati Afif Nurhidayat.

Para jamaah shalat Id di tempat terbuka, mengenakan sajadah yang dibawa masing-masing. Shalat mengambil sisi Barat Alun-Alun. Jumlah shaf shalat mencapai sekitar 20 baris. Mereka tampak khusyuk saat mengikuti shalat Id maupun mendengarkan khotbah.

15 Lokasi

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonosobo Bambang Wen menyebut di daerahnya ada 35 titik di 15 kecamatan pelaksanaan shalat Id hari.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonosobo, Bambang Wen. Foto : SB/Muharno Zarka

Namun ada juga yang melaksanakan shalat Idul Fitri di tingkat desa atau Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM).

“Sebagian besar warga Muhammadiyah sholat ied di tempat terbuka atau lapangan. Tetapi ada juga yang menggelar shalat Idul Fitri di masjid, tergantung kondisi di wilayah masing-masing. Alhamdulillah pelaksanaan shalat ied bisa berjalan lancar dan aman,” katanya.

Beda dari Biasa

Menyinggung perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H saat ini, pihaknya meminta perbedaan tersebut tidak perlu dipertentangkan atau dibesar-besarkan.

Karena semua pihak punya dasar dan keyakinan sesuai syar’i yang ada. Umat muslim, saya kira, sudah cukup dewasa dalam mensikapi perbedaan tersebut.

“Kami menghormati apa yang sudah jadi keyakinan umat Islam. Jadi insya Allah umat muslim di Wonosobo sudah cukup dewasa. Jadi semua pihak harus saling menghormati. Bagi yang sudah sholat ied hari ini atau akan melaksanakan besok tidak apa-apa. Open house akan dilaksanakan besok secara bersama-sama,” ujarnya.

Sementara itu, Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo berpesan umat Islam dalam merayakan lebaran yang berbeda, tetap menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah dan ukhuwah wathoniyah. Perbedaan 1 Syawal menunjukkan bahwa umat Islam memang punya sikap yang beragam.

Pihaknya juga mengimbau warga tidak menerbangkan balon udara secara bebas. Balon harus ditambatkan. Tidak perlu menyembunyikan mercon.

“Tetap jaga gotong royong dan kerukunan antar umat. Umat Islam saat lebaran sudah biasa bergotong royong melalui penyaluran zakat fitra maupun zakat maal,” kata dia.

Apalagi menjelang tahun politik, tambahnya, warga jangan mudah terprovokasi isu-isu yang tidak jelas di media sosial (medsos). Lakukan check dan recheck sebelum menerima informasi yang kurang bisa diperpertanggungjawabkan,” tandasnya.

Muharno Zarka