JEPARA (SUARABARU.ID) – Ustaz Nur Alim Tamrin membagikan ilmunya dengan cara yang berbeda. Dia tampil di Kajian Duha Ramadan hari ke sembilan Jumat (3@/3/2023), di Masjid Ibrahim Kompleks SD IT Amal Insani dengan berpantun. Itulah ciri khas ustaz yang satu ini.
“Materinya tidak ada di buku manapun,” kata ustaz bercanda saat memulai kajian duha ramadan.
Anak bebek mandi bersama
Mencari ikan sambil berenang
Puasa itu perintah agama
Apakah anak-anak merasa senang
Balon udara mengangkasa
Cobra itu ular berbisa
Sebulan penuh kita berpuasa
Lapar dahaga tidaklah terasa
“Bila puasa dilaksanakan dengan senang hati maka waktu sehari selama satu bulan dalam keadaan lapar dan dahaga tidak akan menjadi terasa,” jelasnya di depan jamaah yang terdiri dari anak-anak kelas 4-6 dan para guru yang hadir.
Ke sekolah Aisya menggendong tas
Sampai di kelas salim Bu Yanti
Jika ingin puasamu berkualitas
Jagalah mulut mata dan hati
“Begitulah ya, kalau ingin puasa kita berkualitas maka kita hendaklah menjaga mulut kita dengan cara banyak bertilawah (membaca Quran), berzikir, dan berucap dengan kalimat-kalimat yang baik. Mata hanya melihat yang baik-baik, yaitu melihat mushaf Al-Quran. Hati dijaga dari prasangka-prasangka yang buruk.
Kepala SMPIT itu Bu Sonya
Ibu-ibu suka tahu bulat
Kalau boleh Pak Alim bertanya
Kamu berpuasa ular atau puasa ulat?
“Apa bedanya puasanya ular dan ulat? Kamu pilih puasanya siapa? Ular atau ulat? Nah, kalau puasanya ular itu untuk mempermuda tubuhnya saja. Mata ular itu warnanya merah, setelah puasa mata ulat tidak lantas berubah menjadi putih. Makanan ular salah satunya adalah precil (anak katak, bhs Jawa). Sebelum puasa dan sesudah puasa, ular tetap makan precil dan tidak berubah makanannya. Sisik kulitnya juga tak berubah alias ajeg. Sebelum puasa dia berbentuk ular, setelah puasa pun bentuknya masih ular juga,” jelas ustaz dengan penuh semangat.
“Sekarang puasanya ulat. Ulat selama berpuasa dia mencari tempat yang tenang di dahan-dahan pohon yang berdaun. Semalam dia mampu menghabiskan satu tangkai daun bahkan bisa lebih. Dia berdiam di situ dengan tenang. Setelah berpuasa, dia berusaha melindungi dirinya menjadi kepompong. Setelah itu berubah menjadi kupu-kupu. Setelah jadi kupu-kupu, dia makan madu dan sari-sari bunga. Makanan yang dimakan adalah makanan yang berkualitas. Wajahnya berubah menjadi indah. Cara geraknya berubah. Ketika masih berupa ulat banyak orang yang takut dan tidak suka. Akan tetapi setelah berubah menjadi kuou-kupu, banyak di antara kalian yang menyukainya,” paparnya dengan jelas dan gamblang.
Simpulannya, puasa ulat itu ada perubahan. Jadi, setelah kalian berpuasa sebulan penuh, diharapkan kamu ada perubahan. Misalnya, salat duha tidak usah diperintah, tanpa dikomando semuanya sudah berjalan dengan sendirinya dengan tertib.
Bu Yusqi sohibnya Bu Suli
Bu Retno bukanlah lansia
Kalau nafsumu selalu terkendali
Puasamu tak akan sia-sia
Setelah berpuasa hendaklah kalian bisa mengendalikan diri dan bisa berubah. Tidak hanya mninggalkan makan dan minum tapi juga bisa mengendalikan emosi.
Kupu-kupu indah dipandang dan bermanfaat bagi orang lain.
Hadepe-Suli