“Saya perlu menjelaskan surat yang dikeluarkan Sekretariat Kabinet berkaitan dengan buka puasa bersama. Yang pertama bahwa (larangan) buka puasa itu atau arahan Presiden itu hanya ditujukan kepada para Menko, para menteri, kepala lembaga pemerintah,” kata Pramono dalam keterangan melalui video yang disaksikan melalui YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta pada Kamis (23/3/2023).
Pramono Anung mengatakan, yang kedua, ketentuan dalam surat itu tidak berlaku bagi masyarakat umum, sehingga publik masih diberikan kebebasan untuk melakukan atau menyelenggarakan buka puasa bersama.
Ketiga, yang menurutnya tidak kalah penting adalah saat ini aparatur sipil negara, pejabat pemerintah sedang mendapatkan sorotan yang sangat tajam dari masyarakat. Untuk itu, kata Pram sapaan Pramono Anung, Presiden meminta kepada jajaran pemerintah, ASN untuk berbuka puasa dengan pola hidup yang sederhana dan tidak melakukan atau mengundang para pejabat di dalam melakukan buka puasa bersama.
Intinya adalah kesederhanaan yang selalu diberikan contoh oleh Presiden itu merupakan acuan yang utama. Intinya bukan untuk masyarakat umum, maka masyarakat umum diperbolehkan menyelenggarakan buka puasa bersama. Kalau narasi seperti menjadi jelas dan tidak ambigu. Larangan untuk pejabat (penyelenggaran negara) dan ASN bukan untuk masyarakat umum.
Kenapa muncul larangan ?
Baik langsung atau tidak langsung dan baik diakui atau tidak, larangan tersebut memiliki benang merah dengan peristiwa tindak kekerasan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak terhadap anak dibawah umur yang menghebohkan. Disinilah sekarang era media sosial begitu cepat, responsive dan mampu membentuk pendapat umum secara massal.
Dengan cepat si pelaku tindak tanduknya viral begaya hidup hedon menampilkan motor gede dan mobil mewah. Tidak berhenti disini, kekayaan orang tuanya yang ‘hanya’ esselon 3 di Direktorat Jendral Pajak dikuliti ternyata tidak sesuai antara profil pendapatan sah dengan harta yang dimiliki. Bola salju menggelinding, effek domino bergulir merembet ke semua pejabat yang memamerkan gaya hidup hedonisme termasuk anak, istri dan keluarganya.
Termasuk pejabat ‘hanya’ esselon 4 di lingkungan Sekretariat Negara dicopot jabatannya karena gaya hidup sang isteri dianggap tidak pantas sebagai istri ASN.
Buka puasa bersama dan halal bihalal merupakan tradisi.
Fenomena buka puasa dan halal bihalal merupakan tradisi turun temurun yang sudah membudaya. Tidak terbatas pada kaum muslim tetapi sudah lintas agama termasuk orang yang tidak berpuasa sekalipun boleh jadi lazim ikut buka puasa bersama dan halal bihalal.