blank
Kapolresta Magelang memberi arahan saat tatap muka dengan kepala sekolah, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) –Belakangan ini di wilayah Kabupaten Magelang sering terjadi kejahatan jalanan oleh pelajar dan tawuran antarpelajar. Terkait hal itu Kapolresta Magelang Kombes Ruruh Wicaksono mengundang sekitar 400 kepala sekolah se- wilayah Kabupaten dan Kota Magelang, hari ini, Rabu (15/3/23).

Bertempat di Gedung Bhayangkara Utama (GBU) Polresta Magelang dilakukan tatap muka Forkompinda Kabupaten Magelang dengan kepala SMP, MTs, SMA, SMK, MAN se-Magelang Raya.

Kapolresta Magelang dalam kesempatan itu menyampaikan, sangat penting para pimpinan di garda terdepan untuk memahami dampak kenakalan remaja, khususnya pelajar. Apalagi di tengah perkembangan teknologi informasi media sosial saat ini.

Disebutkan bahwa kejahatan yang melibatkan anak di wilayah hukum Polresta Magelang semakin meningkat. Hal itu dapat terlihat di tahun 2022 ada lima kasus kejahatan, tahun 2023 ada delapan kasus kejahatan. “Perkara tersebut rata-rata berupa pengeroyokan dan kekerasan menggunakan senjata tajam yang melibatkan anak di bawah umur,” katanya.

Pengeroyokan berawal dari saling tantang melalui media sosial. Sehubungan dengan kecenderungan itu, kini polisi melakukan patroli cyber. Karena para pelajar membuat akun pribadi, tanpa diketahui sekolah. “Itu yang kami amati,” katanya.

Dikemukakan, akun itu bersifat terbuka untuk umum. Kini polisi memprofil anggota akun kalangan muda. Selain itu juga melakukan patroli di objek vital dan tempat nongkrong anak muda.

blank
Peserta tatap muka angkat bicara di depan pejabat Forkompinda Kabupaten dan Kota Magelang, hari ini. Foto: eko

Untuk mencegah agar kenakalan pelajar berlanjut, maka Polresta Magelang bekerja sama dengan Forkompinda Kabupaten Magelang melaksanakan tatap muka dengan mengundang seluruh kepala sekolah tingkat SLTP dan SLTA se-Magelang Raya.

“Kepala sekolah dan dewan guru dapat bekerja sama dengan orang tua melakukan pengawasan yang ketat bagi siswa. Mengingat usia pelajar masih sangat rentan, sehingga perlu upaya pencegahan sejak dini. Jangan sampai generasi muda terjerumus hal-hal negatif yang merusak masa depan mereka,” tandasnya.

Sementara Bupati Magelang, Zaenal Arifin, dalam kesempatan itu mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kapolresta yang telah menginisiasi pertemuan tersebut. Itu merupakan moment untuk membangun komunikasi, menjalin kebersamaan, dan menjaga situasi lingkungan. “Ini merupakan tugas kita bersama, karena belakangan ini banyak kenakalan remaja,” katanya.

Dia menyayangkan dan prihatin dengan kejadian itu. Karena anak merupakan generasi emas yang akan meneruskan estafet kepemimpinan. Maka harus dilakukan langkah untuk mengantisipasi. Agar anak-anak menjadi generasi emas.

Pertemuan itu merupakan langkah awal. Bukan akhir dari pertemuan tersebut. Selanjutnya diharapkan saling berkoordinasi, saling mengisi dan memperkuat, sehingga menemukan sistem yang pas untuk mengelola anak-anak.

Akan dicari formula yang tepat untuk penanganan pelajar. Harapan dia semoga menemukan menu terbaik untuk tindak lanjutnya.

Harapan yang sama dipaparkan oleh Kepala MAN Kota Magelang, Ahmad Zaeni Riyadi. Dia berharap kenakalan pelajar dapat diatasi.

Eko Priyono