JEPARA (SUARABARU.ID) – Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara IV yang diinisiasi Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (WAPALHI) FSH UNISNU Jepara berhasil mengundang ratusan mahasiswa. Setidaknya hingga Sabtu (11/3-2023) telah datang 217 mahasiswa dari berbagai kota di pulau Jawa diantaranya Bandung, Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Banyuwangi, Wonosobo, Semarang, Kudus dan Jepara. Mereka besok pagi akan menanam mangrove di Pantai Kropak, Dukuh Margokerto, Desa Bondo, Jepara yang cukup kritis.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua WAPALHI FSH UNISNU Jepara Kadhumatul Hilma saat membuka malam ramah tamah dengan masyarakat dukuh Margokerto dan Komunitas Pantai Kropak Indah di gedung RT 01/RW 08 Desa Bondo.
“Jumlah tersebut dipastikan akan bertambah dengan dukungan masyarakat setempat yang penuh antusias mengikuti kegiatan kegiatan Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara IV. Sebelumnya kami melakukan kegiatan yang sama secara bertrurut-turut di Pantai Bulak Baru, Kecamatan Kedung,” ujar Hilma, mahasiswa semester 6 Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam FSH UNISNU Jepara.
Namun jika dibandingkan dengan persoalan kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini, kegiatan Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara IV ini hanya sebuah langkah kecil. “Tetapi kami tetap optimis, sebab langkah besar pasti dimulai dari langkah kecil,” tegasnya
Sementara menurut Ahmad Nazib, salah satu pembina WAPALHI FSH UNISNU Jepara, Jepara yang memiliki garis pantai lebih 80 km menghadapi problem serius sebab terjadinya kerusakan disebagaian besar wilayah pantai. “Salah satunya karena eksploitasi yang berlebihan dan mengabaikan kelestarian pantai,” ujar salah satu aktivis lingkungan hidup di Jepara ini.
Ia berterima kasih pada Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara IV ini mendapatkan bantuan 6000 bibit mangrove dari BPDASHL, DLH Jepara, DLHK dan CSR dari PT KPJB.
Hadepe