blank

JEPARA (SUARANARU.ID) – Branding Jepara sebagai The World Carving Center atau pusat ukir dunia berhasil dibuktikan dengan jangkauan ekspor produk mebel dan ukir. Komoditas tersebut, telah dibeli oleh 165 negara di berbagai penjuru dunia. Dalam satu tahun, bisa lebih dari 100 negara berbarengan mengimpor komoditas tersebut dari Jepara.

Fakta tersebut dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat menerima tamu dari Pemerintah Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara di kantornya, Kamis (2/3/2023). Rombongan yang dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Langkat, Sukhyar Mulyamin, datang ke Jepara untuk mempelajari sukses Kota Ukir dalam pelayanan masyarakat berbasis aplikasi.

Berdasarkan surat keterangan asal (SKA) Ditjen Perdagangan Luar Negeri, nilai ekspor furnitur kayu dan kayu olahan tahun 2022 yang datanya sudah masuk hingga bulan September, mencapai hampir 193 juta US Dolar. Nilai ini meningkat dari tahun 2021 sebesar 183,6 juta US Dolar.

Menurut Sekda Edy Sujatmiko, dengan jangkauan ekspor tersebut, mebel ukir memberi kontribusi terbesar pada struktur perekonomian daerah.

blank

“Sektor industri dan jasa yang dimotori mebel ukir, menyumbang 51 persen. Setelahnya baru sektor pertanian sebesar 21 persen,” kata Sekda Edy Sujatmiko.

Dengan komposisi struktur perekonomian seperti itu, pertumbuhan ekonomi di Jepara bisa terjaga dengan baik. Saat pandemi Covid-19 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi minus 1 persen tahun 2020, angka itu lebih baik dari rata-rata nasional yang minus 2 persen. Berikutnya tahun 2021, langsung terjadi rebound.

“Pertumbuhan ekonomi kami kembali positif, 4,63 persen,” tambah Edy Sujatmiko. Pertumbuhan ini juga menjadi yang terbaik di sekitar Muria.

Dengan pergerakan ekonomi itu, katanya, persentase penduduk miskin pasca pandemi juga cepat bisa ditekan.

blank

“Persentase penduduk miskin Kabupaten Jepara terbaik nomor 3 di Jawa Tengah,” terangnya.

Dalam catatan BPS, persentase penduduk miskin Jepara turun dari 7,44 persen tahun 2021, ke angka 6,88 persen tahun 2022. Angka kemiskinan ini pun, terbaik di sekitar Muria.

Sekda Edy Sujatmiko juga mengungkap, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jepara tahun 2022 sebesar 4,1 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari rata-rata Jawa Tengah 5,57 persen dan nasional 5,86 persen.

Hadepe – Bakopi/S