blank
Gus Yaqut meresmikan gedung SBSN dengan melakukan tanda tangan pada prasasti, didampingi Kakanwil Kemenag Jateng, Musta'in Ahmad. Foto: riyan

SOLO (SUARABARU.ID)– Menteri Agama RI, KH Yaqut Cholil Qoumas, mengingatkan kepada semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag RI, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mayarakat. Jangan sampai ada ASN Kemenag justru minta dilayani.

”Sesuai amanat Presiden RI, Joko Widodo, ASN itu tugasnya memberikan pelayanan, bukan minta dilayani,” kata Yaqut saat memberikan sambutan pengarahan dalam acara Penguatan Moderasi Beragama Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Kanwil Kemenag Jateng, di Hotel Sunan Solo, Selasa (28/2/2023).

Dalam acara yang diikuti 250 pegawai ASN, di antaranya 35 Kepala Kantor Kemenag Kota/Kabupaten se-Jateng, Kepala Madrasah se-Jateng, dan Kepala KUA itu, juga dilakukan peresmian gedung di lingkungan Kanwil Kemenag Jateng, yang dibangun dengan skema pembiayaan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2022.

BACA JUGA: 35 Tahun Mengabdi, Aiptu Ngadiman Dapat Kado Kenaikan Pangkat

Hadir pada kesempatan ini, Staf Khusus Menag Abdul Rohman dan Nuruzzaman, Staf Ahli Menag Prof Dr H Abu Rohmat, Dirjen Bimas Kemenag Prof Dr Phil H Komarudin Amin MA dan Kepala Kanwil Kemenag Jateng H Musta’in Ahmad SH MH.

Disampaikan Menag yang akrab disapa Gus Men ini, pihaknya tidak ingin pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Jateng, minta dilayani. ”Ini tidah boleh terjadi. Semua ASN harus memiliki spirit untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.

Dia juga berharap, semua ASN tidak terlibat dalam politik praktis. Menurut dia, pada Pemilu lalu, masyarakat terlibat politik terlalu dalam, dan afeknya masih terasa sampai sekarang.

BACA JUGA: Wapres Ma’ruf Amin dan Ganjar Pranowo Shalat Subuh Berjamaah di Masjid Sheikh Zayed

”ASN Kemenag tidak boleh terlibat dalam konstelasi politik praktis. Tidak boleh terlibat, apalagi melibatkan diri,” tegasnya lagi.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Jateng, H Mustain Ahmad SH MH menyampaikan, penguatan moderasi agama sangat penting dilakukuan. Ini menjadi salah satu upaya untuk memelihara kerukunan di NKRI.

”Kanwil Kemenag sudah melakukan banyak kegiatan, terkait penguatan moderasi beragama. Selama tahun 2022 ada 200 kegiatan, yang dilakukan dengan mengandeng berbagai kalangan,” terang dia.

BACA JUGA: “Wonosobo Festival UMKM Exspo” Digelar Guna Dukung Promosi Ekonomi Kreatif Daerah

Metode yang digunakan Kemenag Jateng yakni, sosialisasi, orientasi, pendidikan dan pelatihan, FGD, penguatan literasi, serta kampenye di media. Dan keberhasilan penguatan moderasi beragama itu, ditandai dengan menurunnya gesekan dan konflik dari tahun ke tahun.

”Di Jateng pernah terjadi konflik, di antaranya penolakan pembangunan dua gereja. Yaitu Gereja Malangsari di Semarang. Kini pembangunannya sudah berjalan setelah 22 tahun. Pembangunan Gereja Dermolo di Jepara, baru bisa terlaksana setelah 19 tahun. Kini konflik sudah bisa diselesaikan, dan pembangunan bisa dilanjutkan,” ungkapnya.

Dijelaskan juga, pihaknya terus berupaya melakukan penguatan moderasi beragama sampai di lembaga terkecil yaitu RT, dengan memasukkan Seksi Kerukunan Beragama pada pengurus tingkat RT. Saat ini baru ada di 19 RT se-Jateng.

BACA JUGA: Kejaksaan Negero Grobogan Tanda Tangani Pakta Integritas untuk Raih Preditas Wilayah Bebas dari Korupsi

”Hal ini mendapat dukungan dari Pemprov Jateng, dengan terbitnya Peraturan Gubernur No 37 tahun 2022, tentang Sinergitas Penguatan Kerukunan Beragama. Kami mengusung gerakan Merah Marun, yaitu Menyemai Ramah untuk Masyarakat Rukun,” tutur Musta’in.

Dalam kesempatan itu, Musta’in Ahmad juga sekaligus memohon izin penggunaan gedung baru, yang dibangun dengan skema pembiayaan melalui SBSN 2022.

”Di Jateng ada 48 gedung dibangun skema SBSN. Di antaranya untuk 13 ruang kelas MAN, 10 ruang kelas MTsN, tujuh ruang kelas MIN, asrama MAN dan MTsn, kantor layanan haji umroh, KUA, dan beberapa gedung lain,” tukasnya.

Riyan