blank
Ganjar (tengah) bersama Sri Mulyani (kiri) dan Basuki Hadimoelyono (kanan), meninjau proses pembangunan tol Solo-Yogyakarta. Foto: hms

SOLO (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berharap, Proyek Strategis Nasional (PSN), dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di provinsi ini. Dia ingin keberadaan Tol Solo-Yogyakarta, dapat ditangkap sebagai peluang dan dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian di Jateng.

”Harapannya, kalau itu sudah jalan, semuanya bisa menggunakan dan memanfaatkannya, agar kemudian pertumbuhan ekonomi jauh lebih tinggi dan lebih cepat,” kata Ganjar, usai meninjau pembangunan tol Solo-Yogyakarta, bersama Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (27/2/2023).

Ditegaskan dia, pemanfaatan PSN yang sudah dibangun di Jateng itu, harus dilakukan dengan baik. Jangan sampai infrastruktur yang sudah dibangun itu sia-sia, karena tidak tahu teori dan cara menggunakannya.

BACA JUGA: Ganjar Milenial Jateng Gandeng IPDA Gelar Turnamen Catur di Purbalingga

Berdasarkan data dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), realisasi terbesar anggaran PSN yang bersumber dari APBN adalah Provinsi Jateng. Selanjutnya di peringkat kedua ada Jawa Barat dan di peringkat ketiga ada Daerah Istimewa Yogyakarta.

”Realisasi terbesar di 2022 adalah provinsi Jawa Tengah, mencapai total Rp 3,68 triliun, itu bersumber dari APBN untuk PSN. Jawa Barat peringkat dua dengan Rp 3,6 triliun, DIY peringkat tiga,” kata Direktur Utama LMAN, Basuki Purwadi, di kesempatan yang sama.

Dia juga menyampaikan, secara Nasional realisasi anggaran PSN yang sudah berjalan sampai Februari 2023 ini, senilai Rp 1,28 triliun. Basuki berharap, realisasi anggaran PSN yang diberikan melalui LMAN untuk tahun ini, bisa lebih cepat.

BACA JUGA: Pangdam Serahterimakan Tiga Jabatan Strategis Kodam IV/Diponegoro

”Februari 2023 nilainya sebesar Rp 1,28 triliun sudah terealisasi (secara Nasional). Mudah-mudahan makin cepat. Sebagian besar jalan tol senilai Rp 1,116 triliun, lalu Rp 150 miliar untuk bendungan,” ujar dia lagi.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan, data yang disebutkan itu hanya APBN, yang diberikan melalui LMAN saja. Selain itu ada juga anggaran bersumber dari APBN, yang diberikan untuk mempercepat PSN melalui BUMN.

Penggunaan APBN untuk PSN itu, sebagai bentuk dukungan Kementerian Keuangan agar PSN yang memiliki peran penting bagi masyarakat, kesejahteraan, dan perekonomian, bisa cepat diselesaikan.

”Infrastruktur adalah urat nadi perekonomian. Itu menentukan daya kompetisi, produktivitas, dan kemajuan sebuah bangsa dalam hal perekonomian. Kami akan terus memberikan dukungan berbagai program dan proyek yang sudah ditetapkan sebagai PSN,” ungkapnya.

Riyan