blank
Forum Konsultasi Publik (FKP) yang digelar RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo. Foto : SB/Diskominfo

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Rumah Sakit Umum (RSU) KRT Setjonegoro diwajibkan memiliki dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Salah satunya dengan melakukan inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Saya mengapresiasi dan menyambut positif inisiasi RSUD KRT Setjonegoro dalam merevitalisasi sarana dan prasarana, guna menunjang kualitas pelayanan publik,” ungkap Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat.

Dia mengatakan hal itu, dalam sambutannya saat acara Peresmian kegiatan pembangunan RSUD Setjonegoro, Proyek Revitalisasi Tahap 1, di Aula Wijaya Kusuma RSUD Setjonegoro.

Menurut Afif, hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan kesehatan dengan standar mutu yang jelas dan terjamin.

Selain itu, harap Afif, semuanya satu visi untuk membangun dan berinovasi memberikan kontribusi dalam bidang kesehatan. Termasuk di dalamnya melakukan investasi sumber daya manusia yang cekatan, berdesikasi dan berkualitas.

Direktur RSUD KRT Soetjonegoro dr R Danang Sananto Santoso menyampaikan, momentum peresmian ini dapat dianggap sebagai pembaharuan komitmen seluruh insan kesehatan di RSUD, untuk terus-menerus berbenah diri dan membekali diri dengan standar keilmuan dan pengetahuan yang lebih mutakhir.

Selain itu, juga mengejawantahkan kesadaran diri sebagai pelayan publik dengan sebaik-baiknya.

Konsultasi Publik

blank
Peserta saat mengikuti Forum Konsultasi Publik (FKP) yang digelar RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo. Foto : SB/Diskominfo

“Sebagaimana arahan pak Bupati dan Wakil Bupati, dalam percepatan pembangunan semua pekerjaan harus dikerjakan di awal tahun, bukan hanya membangun fisiknya tetapi SDMnya juga, sehingga segera selesai agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” tuturnya.

Menurut Danang, selain revitalisasi fasilitas penunjang berstandar Internasional, RSUD Setjonegoro juga merevitalisasi dan berinovasi dalam bidang pelayanan.

Salah satunya pelayanan bangsal jiwa dengan dokter dan perawat sudah terlatih sehingga tidak perlu mengirimkan ke Magelang lagi.

Selain itu, segala bentuk vaksin juga sudah bersertifikasi internasional, ditambah adanya Klinik Nyeri yang hanya ada beberapa di Jawa Tengah.

“Semoga segala sarana dan prasarana yang lebih memadai ini mampu menunjang peningkatan kualitas pelayanan publik, serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kesehatan yang bermutu. Sehingga selaras dengan slogan kita Inovasi Tanpa Henti,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga diselenggarakan Forum Konsultasi Publik (FKP), sebagai ajang dialogis dan demokratis, yang dapat mewadahi aspirasi masyarakat atas pelayanan yang diberikan.

Selain itu, pihak RSUD menunjukkan itikad baik dalam memberikan informasi seputar fasilitas dan pelayanan sebagai bentuk transparansi.

Masyarakat juga berkesempatan untuk memberikan opini dan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan dan bahan pembenahan instansi secara internal maupun eksternal.

Hal itu sebagai bentuk daya ungkit untuk inovasi-inovasi pelayanan di bidang kesehatan yang diharapkan terus berkembang.

Muharno Zarka