BLORA (SUARABARU.ID) – Masih tingginya angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Blora, yakni sebesar 11,53 % di tahun 2022.
Salah satunya menurut Bupati Blora disebabkan karena banyaknya desa-desa miskin di kawasan tengah hutan yang belum memiliki akses infrastruktur dengan baik.
Sehingga mereka sulit untuk melaksanakan aktivitas ekonomi, mengangkut hasil bumi, dan mengakses pendidikan hingga kesehatan.
Oleh karena itu, dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Percepatan Penanganan Kemiskinan bersama Gubernur Jawa Tengah, Senin (13/2/2023), Bupati Blora meminta bantuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
agar mendukung pembangunan jalan yang ada di wilayah Kabupaten Blora.
“Kami laporkan Pak Gubernur, Gus Wagub, bahwa Blora ini 47 persen wilayahnya berupa hutan. Mayoritas penduduk miskin ekstrem kami berada di wilayah hutan, yang mana dari 271 desa ada 138 berada di wilayah hutan. Dan problem yang kita hadapi soal infrastruktur Pak Gub. Kami mohon dukungannya, ada beberapa jalan prioritas kami yang kemarin sudah kami selesaikan dengan APBD dan dana pinjaman,” kata Arief Rohman.
Dikatakan, kini pihaknya sedang fokus bagaimana membangun akses Randublatung – Getas arah Ngawi di kawasan hutan KHDTK UGM yang akan kita dorong melalui Inpres Jalan.