blank
Sholawat memperingati Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) digelar di Masjid Agung Kauman, Kota Magelang. (Dok Panitia)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Memperingati ‘Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU)’, di Kota Magelang digelar acara bersholawat bersama Habib Muchsin Al Hamid dari Jember. Kegiatan berlangsung Kamis malam (9/2) di Masjid Agung Kauman.

Ribuan jamaah menghadiri kegiatan itu. Acara ini merupakan salah satu rangkaian resepsi Satu Abad NU, dan benar-benar memberi makna tersendiri bagi warga nahdliyin dan masyarakat yang hadir.

Masjid Agung Kauman merupakan bangunan tempat ibadah masuk kategori heritage. Ini seperti mengulang satu abad lalu, ketika para pendiri NU berada di masjid ini dalam rangka Muktmar Ke 14 NU tahun 1939.

Dalam muktamar itu salah satunya dihadiri pendiri NU Hadratus Syeh KH Hasym As’ari. Karenanya, resepsi yang dikemas dalam bersholawat seperti meneguhkan kembali makna sebuah gerakan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia ini.

Acara di Masjid Agung Kauman dihadiri KH Ahmad Muafiq (Gus Muafiq), KH YUsuf Chudlori (Gus Yusuf), Ketua PC NU Kabupaten Magelang KH Achmad Izzundin beserta jajaran pengurusnya. Jajaran pengurus PC NU Kota Magelang.

Dalam tausiahnya, Gus Yusuf mengatakan, Masjid Agung Kauman memiliki sejarah panjang dalam perjalanan NU, dan sampai kapan pun harus dipertahankan dalam memegangi amaliah-amaliah NU.

‘’Jangan menjadikan masjid sebagai mainan dan main-main, nanti kuwalat. Mari kita jaga tradisi dan sejarah yang sudah ada sejak zaman dulu agar masjid ini semakin berkah, masyarakatnya guyup rukun dalam menjalankan ibadah,’’ pintanya.

Gus Muafiq menegaskan, perlunya menjaga tradisi seperti sholawatan malam ini. Di dalam kegiatan sholawat selalu berlimpah berkah, yang jualan laris manis, yang punya mobil angkutan laku, semua ekosistem ekonomi bergerak dengan adanya acara-acara seperti ini.

‘’’Dalam tradisi NU hampir setiap bulan ada acara seperti mauludan, rejeban, nyadran, sawalan hampir setiap bulan ada acara yang mengumpulkan orang banyak. Di situlah berkah tumpah ruah bagi semua lapisan masyarakat, baik secara eknomi sosial dan keagamaan,’’ katanya.

Ketua Pantia Habib Fata Al Zahir menerangkan, dalam resepi Satu Abad NU terdiri atas berbagai rangkaian kegiatan. Pada 28 Januari lalu digelar pawai obor, parade kanuragan dan performance lukis rajah Kaji Habib di Alun-alun Kota Magelang.

Pada 4 Februari pengajian bersama Gus Islah Bahrawi dan Profesor Dr Sugiyarto Rektor Universitas Tidar Magelang.

Pada tanggal 18-19 Februari pekan depan digelar Liga Santri Futsal Competition, diikuti oleh 32 tim dari berbagai pondok pesantren, sekolah Ma’arif NU dan warga nahdliyin.

Kemudian 26 Februari digelar Haul Syech Subakir di Puncak Gunung Tidar dengan istiqotsah qubro. Pada puncak resepsi diisi dengan kegiatan jalan sehat 12 Maret, di Alun-alun Kota Magelang dengan hadiah utama satu unit mobil ayla, dua paket umroh, tiga sepeda motor.

‘’Kami berharap resepsi ini tidak hanya dinikmati oleh warga nahdliyin saja, tapi seluruh lapisan masyarakat turut larut merayakan momentum bersejarah perayaan satu abad NU,’’ ujarnya. (Doddy Ardjono)