blank
Suasana penuh khidmat tergambar dalam acara doa dan tahlil, yang dilakukan pengurus PWI Jateng beserta keluarga almarhum Wahyudi HR, di TPU Salaman Mloyo. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2023, pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, mengadakan ziarah kubur ke salah satu makam wartawan senior, Wahyudi Hadi Rustanto, di TPU Salaman Mloyo, Semarang Barat, Rabu (8/2/2023).

Kegiatan ini dipimpin Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS, dihadiri ibu-ibu Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI), dan sejumlah wartawan senior di Kota Semarang.

Ziarah ke makam Wahyudi HR, diawali dengan pembacaan riwayat hidup almarhum oleh Wakil Ketua PWI Bidang Organisasi Isdiyanto. Acara dilanjutkan doa bersama oleh anggota DKP PWI Agus Fathuddin Yusuf.

BACA JUGA: Melalui Vaksinasi, Kemenkumham Jateng Dukung Program Pemerintah Indonesia Terbebas Covid-19

Amir Machmud dalam sambutannya mengungkapkan, ziarah ke makam wartawan jadi tradisi yang selalu dilakukan setiap memperingati HPN. Ini bentuk sebagai ungkapan betapa persaudaraan, silaturahmi dan pertemanan anggota PWI dengan keluarganya, selalu diikat dengan hati dan rasa, serta selalu akan abadi.

Dia menambahkan, setiap kali HPN, PWI akan memanjatkan doa dan tahlil ke makam-makam wartawan yang berbeda. ”Bukan tidak mungkin, kita yang ada di sini berada dalam antrean sebagai home base penziarahan untuk HPN yang akan datang,” kata Amir memberikan renungan.

Ditambahkan dia, selama ini tradisi ziarah akan berlanjut, karena dinilai sebagai sesuatu yang baik. Ziarah ke makam wartawan senior juga dimaknai, bahwa senior adalah sosok yang menginsiprasi, sosok yang memberikan teladan.

BACA JUGA: Bank Jateng Dukung MBKM, Kerjasama UTY dan Dudika

”Maka dari itu, jejak mereka harus diserap, dikenang, diingat yang baik-baik saja, jangan pada kekurangannya,” tambahnya.

Selain berziarah ke makam wartawan senior, PWI Jateng juga menyerahkan bantuan sembako kepada sejumlah kaum duafa.

Sementara itu, istri almarhum Wahyudi HR, Sri Suryaningsih, menyampaikan apresiasinya kepada rombongan PWI, yang menyempatkan berziarah ke makam suaminya. Bagi keluarganya, ini bentuk silaturahmi dan persahabatan dari PWI Jateng.

BACA JUGA: Operasi Pasar Beras Medium untuk Tekan Harga di Pasaran

”Kami merasa terharu, dan ini bentuk penghormatan luar biasa. Kami tak menyangka, setelah suami meningggal, masih ada pimpinan dan rekan sejawat hadir berziarah di sini. Alhamdulillah, terima kasih kepada bapak dan ibu. Semoga dalam peringatan HPN, PWI Jateng makin jaya,” katanya, didampingi putra tunggalnya, Wahyu Suryansyah.

Wanita yang akrab disapa Ning itu mengakui, selama berkiprah di dunia jurnalistik dan organisasi PWI, almarhum memang sosok yang begitu mencintai profesinya. Bahkan ada kesan keluarga itu dinomorduakan, dan lebih mementingkan pekerjaannya sebagai seorang wartawan.

Wahyudi HR lahir di Boyolali, 18 April 1958. Selama berkarier sebagai jurnalis, almarhum pernah menjkadi Sekretaris PWI Cabang Jateng (1991-1996) dan Kabid Organisasi PWI Jateng (1996-1998).

Di dunia media, Wahyudi pernah menjadi wartawan Harian Kartika, Harian Wawasan, tabloid Mimbar Demokrasi dan Suara Karya.

Riyan