blank
Suasana sarasehan Merajut Kembali Pernik Pernik yang Tercecer di Kelenteng Hok An Bio, Kota Purwodadi. Foto: Tya Wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Tahun Baru Imlek 2574 baru saja mulai, 22 Januari 2023 lalu. Denyut suasana Imlek masih terasa di Klenteng Hok An Bio Purwodadi, Grobogan. Terlebih menjelang sembahyang King Thi Kong.

Sekitar 40 orang hadir untuk mengikuti sarasehan di Klenteng Hok An Bio. Sarasehan masih berkaitan dengan perayaan Imlek tahun ini.

Ada enam orang yang hadir menjadi menjadi penutur di hadapan kaum milenial yang ada di Kabupaten Grobogan. Tema yang diambil dalam sarasehan dalam rangkaian perayaan Imlek ini ini mengambil tema “Merajut Kembali Pernik-Pernik yang Tercecer”.

Bukan hanya warga Tionghoa dan umat Konghucu saja yang hadir dalam acara ini. Tampak hadir wakil dari organisasi lintas agama dan para wartawan. Mereka yang hadir dalam kegiatan ini juga terdiri dari lintas usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga para sesepuh.

Di awal enam orang penutur ini menceritakan banyak hal terkait dengan tradisi kaum Tionghoa yang menganut aliran Konghucu ini.

Dari enam penutur tersebut, ada yang berkisah momen dari tahun 1984 atau 36 tahun yang lalu.

Bahkan ada yang menceritakan tentang apa saja yang mesti dipersiapkan mereka saat menjelang sembahyang King Thi Kong.

Salah satu penutur yakni Budi Wiguna mengungkapkan, banyak sekali yang dilakukan umat Konghucu saat hendak sembahyang dan itu sudah menjadi tradisi hingga sekarang.

“Nenek atau orang tua menjalankan makan tidak berlauk dari makhluk hidup atau yang dinamakan Ciak Jay,” ujar Budi Wiguna, Minggu, 29 Januari 2023.

Budi menuturkan, makanan yang dimaksud adalah tujuh aneka sayur-mayur tanpa lauk dari hewani atau biasa disebut vegetarian.