KUDUS (SUARABARU.ID) – Satu bulan berjalan, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kabupaten Kudus masih jalan di tempat. Sejak kick off pada 13 Januariu 2025 silam, baru satu dapur SPPG yang sudah beroperasi menyediakan makan siang bagi para siswa sekolah.
Satu-satunya dapur SPPG yang beroperasi hanyalah SPPG Ponpes Nashrul Ummah Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo. Dapur SPPG ini menyediakan 3100 lebih porsi bagi para siswa di beberapa sekolah dengan jangkauan kurang dari 2 km dari Lokasi.
Kondisi tersebut terungkap saat kegiatan kunjungan Pangdam IV Diponegoro di dapur SPPG Ponpes Nashrul Ummah. Meski Pangdam batal melakukan peninjauan, Pj Bupati Kudus Herda Helmijaya Bersama Ketua DPRD dan Kajari Kudus tetap berada di Lokasi untuk memantau perkembangan pelaksanaan.
Dalam kunjungan tersebut, Pj Bupati melihat secara langsung proses penyiapan menu hingga menu tersebut dikonsumsi oleh para siswa SMK Assaidiyah 2 yang lokasinya berdekatan dengan dapur SPPG.
Pj Bupati menyempatkan diri berbincang dengan siswa tentang apakah menu yang disajikan sudah sesuai selera hingga apakah menu tersebut sudah memenuhi standar gizi yang ditentukan.
“Ya ini tadi kan melihat langsung penyiapan menu hingga menu tersebut dikonsumsi oleh siswa,”ujarnya.
Pj Bupati menyatakan bahwa untuk variasi menu, dapur SPPG Ponpes Nashrul Ummah telah menyiapkan 10 varian yang disajikan secara bergantian. Hal ini untuk menghindari kebosanan siswa.
“Nanti bisa lagi ada 10 varian menu baru lagi yang disajikan secara bergantian. Jadi, siswa tidak bosan,”ujarnya.
Sementara, Kasdim 0722 Kudus Mayor Inf Muhlisin mengatakan sejauh ini pelaksanaan MBG melalui SPPG Ponpes Nashrul Ummah Mejobo berjalan dengan lancar. SPPG ini baru bisa menyediakan 3.100 an menu untuk siswa di beberapa sekolah dengan radius kurang dari 2 km dari Lokasi dapur.
Disinggung apakah sudah ada dapur SPPG lain yang siap untuk menyediakan MBG bagi siswa sekolah lain, Muhlisin mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mendampingi adanya rencana pembukaan tiga dapur baru.
“Rencananya ada tiga dapur baru yakni di kecamatan Jati, Dawe dan Mejobo. Saat ini masih proses,”ujarnya.
Muhlisin menambahkan, bahwa pelaksanaan MBG ini sepenuhnya dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Perihal keterlibatan pengusaha UMKM dan catering local, semuanya bisa ikut serta dengan mendaftar secara online ke BGN.
“Jadi, kalau ada UMKM yang mau bergabung, apakah menjadi dapur SPPG, maupun penyuplai bahan, bisa langsung mendaftar ke BGN dan bisa secara online. Tapi nantinya tentu akan dilakukan verifikasi,”tandasnya.
Muhlisin mengatakan, bahwa keberadaan satu dapur SPPG masih jauh untuk mencukupi kebutuhan di Kudus. Dari perhitungan yang ada, diperlukan sekitar 88 dapur SPPG untuk bisa menjangkau seluruh siswa sekolah yang ada di Kudus.
Ali Bustomi