blank
Karena itu Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif dan Kadis Kominfo Arif Darmawan dalam dialog interaktif Jaring Asmara (Foto: Hadepe)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Pengaruh hoaks sangat membahayakan kesatuan dan persatuan bangsa, ekonomi, politik dan bahkan dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat. Karena itu Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif mengajak kaum milenial dan bahkan nitizen untuk bersama-sama melakukan jihat memerangi hoaks. Ini sebagai bentuk amar ma’ruf nahi munkar kita.

Ajakan tersebut disampaikan oleh Haizul Ma’arif dalamdialog interaktif Jaring Asmara yang disiarkan di LPP Radio Kartini FM, Kamis (27/1-2023). Hadir mendampingi sebagai narasumber, Kadis Kominfo, Arif Darmawan . Sedangkan dialog dipandu oleh Kabid Komunikasi Kominfo, Muslichan.

Lebih lanjut Haizul Ma’arif, menjelang Pemilu 2024 hoax mengalami peningkatan yang luar biasa. Tujuannya untuk mempengaruhi pemilih dengan saling menjatuhkan dan bahkan mengadu domba masyarakat yang memang tingkat literasinya masih rendah. “Beberapa tahun terakhir hoaks digunakan secara sistematis oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mempengaruhi masyarakat,” terang Haizul Ma’arif yang juga politisi dari Partai Persatuan Pembangunan.

Oleh sebab itu Haizul Ma’arif menghajak masyarakat untuk waspada terhadap berkembangnya hoaks, utamanya yang berbau SARA. Ia mengajak warga untuk hatik-hati karena kemampuan untuk memproduksi hoaks oleh kelompok tertentu, jauh lebih besar ketimbang upaya pencegahan dan pemberantasannya.

Menurut Haizul Ma’arif, salah satu cara yang efektif dalam menanggulangi hoaks adalah melalui gerakan literasi digital dan non digital. Tujuannya agar masyarakat memiliki kemampuan dan dapat membedakan informasi yang bersifat hoaks dan yang tidak. “Dengan demikian masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan informasi hoaks yang dapat mengobarkan konflik, kebencian, dan perpecahan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Sementara Kadis Kominfo Arif Darmawan mengajak pemakai media sosial untuk tidak serta merta memercayai informasi yang beredar melalui akun-akun yang ada. Apalagi informasi yang sensitif bisa memunculkan disharmoni di tengah-tengah masyarakat. “ Sebaiknya lakukan klarifikasi melalui media-media resmi, baik cetak, elektronik maupun media online.,” ujarnya. Persoalannya tidak semua media online kredibel dan dapat dipercaya, tambahnya.

Arif juga mengajak nitizen untuk tidak serta menyebarkan informasi yang belum tentu benar, walaupun menarik. Sebab hoaxs sekarang banyak yang dikemas dengan sangat baik untuk memasukkan nilai-nilai yang mampu memunculkan perbecahan dan juga kecemasan ditengah-tengah masyarakat. “Saring kebenaran dan manfaat informasi sebelum menyebarkan. Sebab biasa saja informasi yang kita sebarkan justru berdampak terhadap hukum,” tegas Arif Darmawan
Hadepe