blank
Edukasi dan pelatihan pembuatan kopi Muria kepada PKL dan tukang ojek Menara. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Puluhan tukang ojek dan PKL di kawasan Menara Kudus diedukasi pembuatan kopi Muria. Hal ini sebagai upaya mendukung komoditas kopi Muria sebagai potensi wisata andalan Kudus.

Kegiatan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini dilakukan di alun-alun lama Menara, Jumat (27/1) ini menghadirkan owner Sidji Coffe, Valerie Yudistira. Profesional muda yang konsen di bidang kopi ini secara menarik memberikan penjelasan dan teknik membuat kopi Muria secara benar namun sederhana.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrika mengatakan kegiatan upaya membangun sinergi dengan pelaku wisata.

“Tukang ojek dan PKL Menara adalah bagian dari pelaku wisata. Kegiatan ini untuk membangun kebersamaan dengan mereka dengan dikemas melalui ngopi bareng dan edukasi kopi Muria,”kata Mutrika.

Menurut Mutrika, selain menjadi sarana untuk menjalin komunikasi, ngopi bareng ini sekaligus juga untuk memberi edukasi bahwa kopi Muria adalah potensi yang memiliki nilai ekonomis tinggi jika dikembangkan dengan baik.

PKL Menara bisa menjadikan kopi Muria sebagai dagangan yang bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung.

Sementara, Valerie Yudistira yang juga merupakan Ketua Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Kudus menyebut kopi Muria saat ini sudah menjadi komoditas andalan Kabupaten Kudus.

Namun demikian, konsep hilir agar kopi Muria bisa memberikan efek ekonomi maksimal bagi masyarakat harus terus dilakukan.

Sehingga edukasi terkait pembuatan kopi Muria juga perlu diberikan ke tingkat PKL kawasan wisata agar pengembangan komoditas ini bisa semakin baik.

“Kopi Muria ini bisa dijual di tingkat PKL. Dengan teknik pembuatan yang baik, kopi ini bisa menjadi sajian minuman yang harganya masih terjangkau untuk kelas PKL,”tandasnya.

Dengan tetap menggunakan cara pembuatan yang benar, segelas kopi Muria bisa dijual seharga Rp 4-5 ribu, jauh lebih ekonomis dibandingkan harga di coffea shop yang biasanya dijual di kisaran Rp 10-15 ribu per cup.

Oleh karena itu, Valerie menyatakan peran aktif dari Pemerintah Daerah sangat penting agar kopi Muria bisa berkembang lebih baik. Melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi seperti ini, Valerie optimistis kopi Muria bisa menjadi potensi ekonomi kreatif di Kudus.

Ali Bustomi