blank
Ketua Sahabat Disabilitas Kebumen Teguh Kuatno bersama Kepala Kemenag Kebumen H Ibnu Asadudin, Ketua PC GP Ansor Muzakkir, Pembina SDK Hardi Nugroho dan dari Kemenag dan Kodim 0709, Senin 23/1.(Foto:SB/SDK)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sahabat Disabilitas Kebumen (SDK) terus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kemandirian.

Pada Senin (23/1) SDK berkordinasi dengan Kepala Kantor Kemenag Kebumen H Ibnu Asadudin, DPD Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Kebumen, Kodim 0709 Kebumen dan Ketua PC GP Ansor Kebumen Muzakkir, guna memunculkan inovasi baru terkait peningkatan kemandirian ekonomi bagi segenap anggota.

Menurut Pembina SDK Hardi Nugroho didamingi Ketua Komunitas SDK Teguh Kuatno Selasa (24/1), ada beberapa program SDK yang telah mendapat dukungan dari berbagai mitra. Di antaranya, kemandirian mental, pemenuhan hak disabilitas melalui APBDes, dan menuju kepada kemandirian ekonomi.

Aadapun kemandirian mental melalui pendampingan anggota SDK tidak hanya menerima tapi mampu mandiri, hak disabiltas diharapkan difasilitasi dari APBDes melalui pelatihan keterampilan dan untuk menuju kemandirian ekonomi.

Sedangkan kemandirian ekonomi bagi anggota SDK melalui produksi tas, seni kriya asesoris, kuliner ciri khas kebumen seperti krupuk gedebog dan produksi makanan lokal lainnya secara bertahap.

Teguh Kuatno yang juga penyandang disabilitas kaki kiri karena kecelakaan menambahkan, sasaran kondolidasi bersama Kodim 0709, Kemenag dan PC GP Ansor tersebut sebagai upaya membangun kebersamaan.

Output kegiatan tersebut melalui kebersamaan untuk mendorong dan mengelola program kemandirian disabilitas. Muaranya untuk melahirkan penyandang disabilitas yang mandiri dan mampu berkarya.

Seperti diketahui, Posko SDK ada di Desa Kuwayuhan RT 03 RW 02, Kecamatan Pejagoan. Sedangkan untuk basecamp Kebumen Barat ada di RS DKT Gombong, wilayah di timur basecamp di RM Joglo Prembun.

SDK saat ini memiliki anggota sekitar 200 orang. Kegiatannya di antaranya pendampingan bagi kerabat penyintas amputasi sampai pada proses pengadaan alat bantu kaki palsu. Untuk kemandirian ekonomi dilakukan pelatihan produktif seperti menjahit, kuliner, dan seni kriya.

Komper Wardopo