SEMARANG (SUARABARU.ID)- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah, H Musta’in Ahmad SH MH, mengatakan, kegiatan Jalan Sehat Kerukunan Umat Untuk Indonesia Hebat ini, sebagai komitmen agama harus tampil dalam wajah yang rukun.
Menurut dia, gerakan Merah Marun (Menyemai Ramah Untuk Masyarakat Rukun), yang digalakkan di Jateng, memiliki spirit yang sama dengan tema acara itu.
”Melalui Merah Marun, kita bersama stakeholder yang lain, para penyuluh agama yang jumlahnya 4.800 ini, hadir di tengah masyarakat, mengajak bicara santai, berdialog enak tentang agama yang mencerahkan, dan membawa pada suasana yang damai dan rukun,” kata Musta’in dalam keterangan kepada awak media, di sela acara jalan sehat yang dipusatkan di Stadion Diponegoro, Semarang, Sabtu (14/1/2023).
BACA JUGA: Kampung Meteseh Ditargetkan Bebas Generasi Stunting
Disampaikan juga, saat ini di Jateng sudah ada sekitar 340 Rukun Tetangga (RT) yang menyebutkan, Kerukunan Umat Beragama (KUB) di dalamnya. Misalnya Seksi Agama dan KUB atau Seksi kerohanian dan KUB. Ratusan RT itu tersebar di 19 desa Sadar Jerukunan di Jateng, dan masih akan terus dikembangkan lagi.
”Nanti akan terus kita kembangkan, sehingga masyarakat akan terbiasa. Begitu bicara agama, di dalamnya rukun. Agama pasti endingnya rukun. Kalau endingnya rukun, maka kita bisa mengkonsolidasikan energi kita untuk mendapatkan Indonesia yang hebat,” jelas dia.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang juga ikut dalam kegiatan jalan santai ini menyampaikan, aksi kerukunan umat beragama dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya seperti yang dilakukan Kanwil Kemenag Jateng.
BACA JUGA: Curug Winong Wonosobo : “Ada Sensasi Air Menari di Atas Bebatuan!”
”Ini bagus programnya jalan sehat, dan yang hadir tokoh-tokoh dari berbagai agama. Ini juga serentak dilakukan di seluruh Indonesia, dalam rangka Hari Amal Bakti,” ujar Ganjar.
Jalan sehat ini menyusuri rute Stadion Diponegoro, Jalan Ki Mangunsarkoro, KH Ahmad Dahlan, Simpanglima, Ahmad Yani, dan finish di Stadion Diponegoro. Sepanjang jalan Ganjar bersama peserta lain, terlihat guyub dan tertawa bersama.
”Kita bisa menunjukkan kepada masyarakat, umat beragama di Indonesia khususnya yang hari ini ada di Jateng itu, ya seperti ini, rukun. Ketika mereka menjalankan ibadah, semua saling menghormati dan ini bisa dijadikan gerakan,” ungkap Ganjar.
BACA JUGA: DWP DPUPR Ajari Anggota Membuat Batik Ecoprint
Ganjar juga menyoroti program Kanwil Kemenag Jateng, Merah Marun, yang dinilainya, telah dilaksanakan hingga tingkat paling bawah dalam struktur sosial kemasyarakatan. Program yang menjadi proyek perubahan dari Kemenag itu, juga mendapat sambutan sangat baik di masyarakat.
”Program yang dibuat Pak Musta’in ini, dijadikan salah satu proyek perubahan yang dilakukan di Kemenag, sampai keluarnya Pergub. Ternyata ketika ini dilaksanakan sampai tingkat di bawah, sambutan masyarakat justru beragam dan makin kreatif,” jelasnya.
Riyan