blank

Oleh : Deny Ana I”tikafia,SP.MM

Selain rasanya yang lezat, makanan laut atau boga bahari  mengandung protein, vitamin, dan mineral, serta   kaya nutrisi. Namun banyak keluarga yang tidak membiasakan diri mengkonsumsi ikan secara teratur. Akibatnya, anak-anak mereka tidak suka makan ikan dan lebih menikmati jenis – jenis makanan cepat saji yang belum tentu memiliki kandungan protein, vitamin,  mineral, dan nutrisi yang lengkap. Inilah salah satu penyebab  muncullah stunting, termasuk di Jepara.

Pada keluarga dengan pola konsumsi makanan seperti ini pada umumnya mereka tidak mengetahui ragam kandungan gizi yang ada pada ikan. Kandungan gizi tersebut antara lain protein, bahkan masuk protein berkualitas tinggi. Protein ini sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja karena dapat meningkatkan pertumbuhan  dan kekuatan otot. Sementara bagi orang dewasa, asupan makanan tinggi protein juga bisa membuat tubuh tetap bugar dan kuat.

Disamping itu ikan juga mengandung sejumlah vitamin guna mendukung organ tubuh untuk tetap berfungsi secara optimal. Beberapa jenis vitamin tersebut adalah vitamin A untuk kesehatan mata, vitamin D untuk kesehatan gigi dan tulang, vitamin E sebagai antioksidan yang berguna untuk menangkan radikal bebas dan vitamin B 12 untuk melindungi sel saraf.

Ikan juga mengandung mineral antara lain zat besi dan yodium. Keduanya memiliki peran penting dalam kesehatan. Zat besi berguna untuk mencegah anemia, dan yodium berguna untuk mencegah timbulnya gondok. Bukan hanya itu makanan boga baharijuga memiliki  kandungan asam lemak omega-3 yang terdiri dari DHA dan EPA. Kedua jenis lemak ini memiliki peranan yang sangat bermanfaat bagitu tubuh. EPA berperan dalam membantu melawan peradangan, sementara DHA memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan fungsi otak dan fungsi penglihatan, serta menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis.

Diversifikasi

Stunting telah menjadi perhatian khalayak ramai, khususnya masyarakat Jepara. Sebab angka stunting Jepara tergolong tinggi. Padahal kota ini memiliki garis pantai sekitar 82 km hingga memiliki potensi perikanan yang melimpah, baik perikanan laut maupun darat. Karena itu berbagai jenis ikan mudah didapat di pasar-pasar atau melalui penjual sayur keliling. Bahkan  aneka ragam jenis olahan ikan tersedia baik di lapak kaki lima maupun rumah makan.

Berangkat dari kondisi tersebut Pj Bupati Jepara sejak mendapatkan tugas di Jepara menjadikan penanganan stunting sebagai salah satu prioritas. Ia kemudian mencanangkan Gerebek Stunting di Balai Desa Sowan Lor, Kecamatan Kedung, Kamis (14/7/2022). Program ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Jepara untuk mempercepat penanganan kasus stunting yang masih terjadi.

Setelah didorong menjadi sebuah gerakan bersama, penanganan stunting sudah menunjukkan perkembangan yang cukup  bagus. Angka stunting turun hingga 30 persen. Adapun jumlah kasus stunting di Kabupaten Jepada tercatat 7005 kasus.

Dinas Perikanan Kabupaten Jerpara  ĵuga telah mengadakan acara  Peringatan Hari Ikan Nasional pada hari Senin 22/11/2022 di aula balai desa Kelet Keling Jepara, dihadiri PJ Bupati Jepara beserta unsur Forkompimda dan sejumlah pejabat terkait. Pertingatan ini sebagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan.

Dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Perikanan, dapat diambil kesimpulan salah satu strategi untuk menumbuhkan tingkat konsumsi ikan pada anak diantaranya cipta menu. Tujuannya untuk dapat memenuhi kebutuhan protein, vitamin, mineral, serta  nutrisi pada anak agar terjaga gizi untuk perkembangan dan pertumbuhannya utamanya pada periode emas yaitu 1000 hari awal kehidupan (usia  0  –  2 tahun).

Melalui cipta menu ini diharapkan dapat menumbuhkan selera makan. Sebab  dengan diversifikasi aneka olahan ikan ini dapat menimbulkan selera  untuk menyantap hidangan.

Disamping itu perlu menumbuhkan kesadaran pada para orang tua, agar telaten mendampingi buah hatinya, mengkonsumsi ikan yang menunya diberikan semenarik mungkin.

Kesadaran untuk mengkonsumsi ikan  ini dapat ditumbuhkan secara terus menerus melalui pertemuan-pertemuan organisasi perempuan disemua tingkatan, termasuk cara pengolahan ikan dengan menciptakan menu – menu baru.

Penulis adalah Kabid Usaha Peningkatan Mutu Hasil Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Jepara.