blank
Kepala Pelaksana BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto dalam salah satu operasi SAR Gabungan (Foto: Dok BPBD)

JEPARA (SUARABARU.ID – Walaupun hujan di Jepara telah mulai berkurang intensitasnya, banjir akibat limpasan  sungai SWD I di Desa Dorang, Nalumsari, Jepara semakin meluas. Bahkan Jumat pagi (6/1-2023)  air yang menggenangi pemukiman penduduk semakin tinggi dan meluas. Kenaikan air jika dibandingkan dengan tadi malam mencapai lebih 10 Cm hingga limpasan tertinggi mencapai sekitar 1,3 meter

Pasalnya banjir   yang terjadi di desa ini bukan saja  karena curah hujan lokal, tetapi  banjir kiriman yang diakibatkan curah hujan yang tingga   dari daerah Purwodadi dan Kudus yang mengalir melalui sungai SWD I. Juga akibat hujan di kawasan Setro Kalangan, lereng selatan pegunungan Miuria.

blank
Kondisi Dukuh Tapen, Desa Dorang Jumat siang (Foto: nur)|

Karena itu walaupun debit air sungai Wulan mulai turun, wilayah Dorang yang berada disebelah utara sungai ini  air semakin naik. Wilayah ini terdiri dari dua dukuh yaitu Tapen dan Dorang Kidul serta terbagi dalam RW 2 dan 3. Wilayah ini dihuni  1.031 KK yang terdiri dari 2.989 jiwa. Dari jumlah ini 2. 633 adalah penduduk dengan ketegori anak hingga dewasa serta 358 balita.

Menurut Noor Salim, salah satu warga Dorang yang tinggal didukuh Tapen, limpasan air yang mengenangi Desa Dorang berasal dari Tanggul Angin / Waduk Kedung Ombo lewat sungai Wulan.

“Ketika air di kawasan itu semakin surut maka wilayah terdampak banjir bisa bertambah karena menyeimbangkan ketinggian air. Kalau sudah seimbang, maka wilayah terdampak banjir baru mulai surut,” terang Noor Salim yang juga guru SDN 3 Dorang.

blank

Bantuan yang Dibutuhkan

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto menjelaskan, berdasarkan pantuan pagi ini, kondisi  air semakin tinggi dan  dampaknya semakin meluas. Karena itu  dapur umum masih tetap dibutuhkan dua atau tiga hari mendatang untuk mencukupi makan warga terdampak yang hampir mencapai 3000 orang.

Walaupun bantuan dari pemerintah melalui BPBD, Disospermades, PMI dan Baznas telah ada,  juga dari warga seperti Atlantis Mayong yang telah menyumbang 5000 liter air bersih dan juga donatur lain,   namun masyarakat masih juga memerlukan bantuan tambahan.

“Disamping membutuhkan tambahan lauk pauk, gula, teh, kopi,  sayuran dan buah untuk menjaga gizi warga, juga diperlukan pampers dan susu bagi anak balita, sarung yang baru agar hangat dan kebutuhan vitamin bagi warga,” ujar Arwin.

Hadepe