blank
Bagian mesin pompa polder Tanggulangin yang rusak diangkat ke mobil untuk perbaikan. Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Satu mesin pompa polder pengendali banjir Dukuh Tanggulangin yang rusak, Kamis (5/1) akhirnya mulai diperbaiki. Hal ini cukup ironis mengingat banjir sudah  menggenang sejumlah wilayah Kudus sejak enam hari sebelumnya.

Pantauan di lapangan, terlihat petugas menaikkan bagian mesin pompa yang rusak tersebut ke sebuah mobil bak terbuka. Tak jelas, apa bagian dari mesin pompa tersebut yang mengalami kerusakan.

Di lokasi rumah mesin pompa, terdapat seorangt petugas dari Dinas PUPR yang terlihat mengawasi para pekerja. Hanya saja, sang petugas memilih bungkam tanpa memberi penjelasan apapun terkait masalah kerusakan mesin pompa tersebut.

“Saya nggak tahu mas,”ucapnya singkat seakan menyampaikan bahwa dia enggan memberi keterangan.

Sementara, beberapa warga sekitar yang kebetulan ada di lokasi membenarkan kalau mesin pompa polder pengendali banjir tersebut sudah lama rusak. Mesin tersebut merupakan satu dari tiga unit mesin pompa pengendali banjir yang ada di polder Tanggulangin.

“Rusaknya sudah lama,”kata seorang warga.

Warga mengatakan, dengan tingginya curah hujan yang ada, keberadaan mesin pompa memang sangat vital untuk mengurangi genangan air yang ada di dukuh Tanggulangin. Apalagi debit sungai Wulan saat ini sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan pintu air dibuka.

Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan harapannya agar perbaikan mesin pompa polder tersebut bisa cepat selesai.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar perbaikan mesin pompa tersebut bisa dipercepat, sehingga bisa digunakan untuk membuang air banjir yang menggenangi Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati,” kata Bupati Kudus Hartopo, Kamis, (5/1).

Harapannya, kata dia, mesin pompa tersebut bisa digunakan sebelum genangan banjir surut. Jika perbaikannya terlalu lama dan baru bisa dioperasikan saat banjir surut, tentunya percuma.

Apalagi, kata dia, mesin pompa pengendali banjir tersebut, saat ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi genangan banjir di Desa Jati Wetan.

Awalnya, imbuh dia, mesin pompa pengendali banjir hanya dua unit dengan kapasitas masing-masing 200 meter kubik per detik. Kemudian, ada tambahan satu unit mesin pompa yang baru, sehingga kemampuan membuang air bisa lebih besar lagi.

Sementara, Kepala BPBD Provinsi Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan menyampaikan akan ada bantuan pompa mobile yang akan didatangkan ke Kudus guna menyedot genangan banjir yang ada.

“Saat ini bantuan pompa mobile dari BBWS sudah menuju Kudus. Diharapkan, pengoperasian pompa tambahan tersebut bisa mengurangi intensitas genangan yang ada,”katanya.

Dukuh Tanggulangin, Desa Jatiwetan memang merupakan salah satu wilayah terparah yang dilanda banjir. Tak hanya merendam pemukiman, genangan banjir di lokasi ini juga membuat terminal Induk Jati lumpuh serta jalur utama Pantura terendam, yang berakibat lalu lintas tersendat.

Ali Bustomi