blank
Ibu-ibu bersama anak-anaknya, mengikuti kegiatan sambil mendengarkan penyuluhan dan mengikuti lomba. Foto: hm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI), menggelar peringatan Hari Ibu, di Pondok Boro, Semarang, Selasa (20/12/2022). Dalam tema ‘Cetak Generasi Emas dengan Cara Cerdas’ ini, pihaknya berharap, para orang tua bisa memberikan pengasuhan yang positif tanpa kekerasan.

Ketua panitia acara ini, Tsaniatus Solihah, menyampaikan, APSAI merupakan lembaga independen, yang dapat menentukan kriteria kelayakan sebuah perusahaan, terhadap pemenuhan hak-hak anak.

Ini merupakan salah satu dari mandat UU No 35 Tahun 2014, tentang perubahan atas UU No 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak Pasal 72, yang menyatakan, masyarakat berperan serta dalam perlindungan anak, baik perseorangan maupun kelompok.

BACA JUGA: Mbak Ita Tegaskan Ketersediaan Bahan Pokok Jelang Nataru di Kota Semarang Aman

Masyarakat yang dimaksud meliputi orang perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga kesejahteraan sosial, organisasi kemasyarakatan, lembaga pendidikan, dunia usaha dan media massa.

”Peran dunia usaha inilah yang kemudian diwadahi menjadi asosiasi yang selanjutnya diberikan nama Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia atau APSAI,” kata Tsaniatus Solihah, dalam keterangannya usai acara.

Usai dikukuhkan pada Minggu (11/12/2022) lalu, APSAI Kota Semarang yang diketuai Dedy Mulyadi, melakukan gerakan-gerakan untuk memaksimalkan peran dunia usaha, guna mendukung Kota Semarang, sebagai Kota Layak Anak.

BACA JUGA: Seleksi Nasional PBSI 2022, Pertarungan Menarik Bakal Hiasi Partai Puncak

blank

Warga di Pondok Boro berfoto bersama usai acara peringatan Hari Ibu. Foto: hm

Dalam upayanya itu, APSAI mendatangi beberapa perusahaan yang menjadi anggotanya di Kota Semarang, untuk melakukan pembinaan dan berkoordinasi, terkait dengan program pemenuhan hak dan perlindungan anak.

Dijelaskan Tsaniatus, pihaknya juga melakukan aksi nyata, dengan membuat berbagai kegiatan, salah satunya memperingati Hari Ibu ini. Adapun tujuannya, agar orang tua bisa memberikan pengasuhan yang positif tanpa kekerasan.

”Kasus kekerasan di Kota Semarang masih tergolong tinggi. Ada 129 kasus usia anak, dari 215 kasus kekerasan yang tercatat. Sebagian besar kasus itu adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),” ungkap Tsaniatus, yang juga menjabat sebagai Direktur Yayasan Anantaka ini.

BACA JUGA: Setelah PPK, Kini Giliran KPU Wonogiri Rekrut 882 PPS

Dengan adanya edukasi ini, diharapkan para orang tua dapat mengetahui, bagaimana memberikan pengasuhan yang positif, dan menghilangkan budaya kekerasan.

Kegiatan ini digelar kerja sama APSAI Kota Semarang dengan Yayasan Anantaka dan Klub Merby, dan didukung PT Eude Indonesia, Lyra, Rumah Sakit Khusus Bedah Columbia, BPR Artha Tanah Mas dan Sam Poo Kong.

Sementara itu, Dedy Mulyadi selaku Ketua APSAI menyatakan, APSAI berkomitmen akan terus mendukung Pemerintah Kota Semarang, dalam mewujudkan Semarang Kota Layak Anak.

Salah satu cara yang dilakukannya, melalui pengembangan program Corporate Social Responsibility (CSR), untuk pemenuhan hak serta perlindungan anak, dan kebijakan yang ramah anak.

Humaini