SEMARANG (SUARABARU.ID): Pelaksana tugas atau Plt. Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan jika ketersediaan bahan pokok khususnya pangan jelang Natal dan tahun baru di ibu kota Provinsi Jawa Tengah relatif aman, stabil dan bisa tercukupi.
“Dari semua instansi menyampaikan yang pertama ketersediaan bahan pokok aman dan masih relatif stabil. Yang harus diwaspadai adalah beras, ayam, cabai dan telur. Ketersediaan Bulog juga sudah melebihi kebutuhan yang ada di Kota Semarang,” terang perempuan yang akrab disapa Mbak Ita, Selasa (20/12) di Balaikota.
Saat memimpin rapat koordinasi menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) bersama jajaran Pemerintah kota Semarang, Forkopimda, dan stakeholder terkait, dirinya bahkan menyebutkan jika Kota Semarang menjadi kota di Jawa Tengah dengan inflasi terendah. “Karena itu, Saya minta masyarakat supaya tidak panic buying. Justru ketika masyarakat panic buying, itu akan memicu harga-harga menjadi naik,” lanjutnya.
Pertemuan tersebut digelar untuk memonitor ketersediaan bahan pangan, BBM, gas LPG, angkutan atau transportasi, hingga keamanan selama perayaan Nataru di Kota Semarang.
Dalam forum tersebut, Mbak Ita juga merinci ketersediaan bahan pokok bagi warga masyarakat. “Beras ada 1800 ton, gula pasir 250 ton, dan minyak goreng 8000 liter. Sehingga kita harapkan tidak ada kekurangan,” tegas mbak Ita.
Dirinya kemudian menginstruksikan kepada Dinas Perdagangan untuk terus memonitor harga di pasaran setiap hari. Mbak Ita juga meminta TNI dan Polri untuk turut menjaga kondusifitas pasar dan menugaskan para lurah dan camat untuk mengawasi warganya agar tidak melakukan panic buying.
Selain ketersediaan bahan pangan, Mbak Ita juga memastikan melalui Pertamina ada tambahan konsumsi BBM sehingga 75 SPBU di Kota Semarang telah disiapkan untuk menghadapi hal tersebut.
PLN juga menjamin pasokan listrik tersedia cukup selama Nataru. Hanya saja perlu diwaspadai potensi pohon tumbang yang dapat mengganggu aliran listrik maupun aktivitas masyarakat akibat cuaca ekstrim mengarah ke angin puting beliung yang diprediksi terjadi pada 20 – 25 Desember nanti.
Mbak Ita juga berpesan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan, keamanan, dan keselamatan selama menjalani liburan akhir tahun. Dirinya berpesan agar Dinas Perdagangan dan Dinas Pariwisata kembali memberlakukan protokol kesehatan di tempat-tempat wisata.
“Arahan dari bapak Kapolri ini gereja sudah status boleh dilakukan ibadah di tempat (offline). Kita antisipasi dengan vaksin. Dari Dinas Kesehatan yang mendapat prioritas 15.000 vaksin untuk anak-anak usia 10-20 tahun,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakapolrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi
menuturkan pihaknya akan menyiagakan sejumlah 1078 personil yang terdiri dari unsur Polri sejumlah 754, dan lainnya dari TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Pemadam Kebakaran, hingga ormas untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023.
Yuswanto menjelaskan fokus keamanan yang menjadi perhatian utama yaitu perayaan Natal di gereja-gereja, pengamanan di tempat-tempat wisata, dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat seperti terminal, bandara dan pelabuhan. Pihaknya juga akan mengantisipasi kejahatan jalanan seperti geng motor, balapan liar.
“Kita akan menyiapkan posko pengamanan sejumlah 15 titik, di tempat keramaian. Khusus untuk gereja sendiri kita berikan 20 pos pengamanan kepada gereja-gereja prioritas, tapi ada kemungkinan gereja yang bukan prioritas akan di lakukan pengamanan / dimonitor dengan berkeliling,” ujar Yuswanto.
“Seperti yang telah disampaikan Ibu Plt. Wali kota bahwa perayaan tahun baru nanti, apabila ada masyarakat yang akan merayakan secara pribadi atau berkelompok untuk minimal melaporkan kepada kelurahan atau Babinkamtibmas. Jangan menganggap perayaan Nataru ini adalah hal yang sepele, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandas Yuswanto.
Humas Pemkot