BLORA (SUARABARU.ID) – Menjelang tahun baru, penjual terompet bermunculan di wilayah Kabupaten Blora.
Mereka memanfaatkan momen tahunan untuk mengais rezeki dari harga sebuah terompet dengan aneka bentuk.
“Tahun baru ini, saya baru menjual terompet, jadi tidak berani jual banyak, mencoba cari rezeki disini,” kata Selly salah seorang penjual terompet asal Randublatung. Selasa, (20/12/2022).
Selly penjual Terompet di alun – alun selatan kota Blora mengaku, aneka terompet yang dijual bukan buatan sendiri, melainkan diambil dari seorang perajin.
“Saya ambil dari teman pembuat terompet. Saya harus setor setelah laku,” ucap Selly.
Selly mengatakan, harga terompet yang dijual bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 35ribu per buah.
Keuntungan yang diperolehnya variatif tiap terompetnya.
“Sementara ini, lumayan untuk menambah penghasilan. Beberapa hari ini rata-rata laku dua hingga tiga buah terompet. Maklum masih sepuluh hari,” kata Selly.
Meski malam pergantian tahun baru masih lama, ibu-ibu sudah ada yang membelikan anaknya.
“Kebanyakan ibu-ibu banyak yang membelikan anaknya,” ujar Selly.
Kusumawati, salah seorang peminat terompet tahun baru asal Desa Gedongsari, Kecamatan Ngawen mengatakan, untuk membeli terompet ini, untuk memeriahkan perayaan pergantian tahun.
“Saya beli 2 buah terompet untuk anak. Biasanya terompet dipakai mainan anak setelah pada tahun baru, ini disimpan dulu,” ucap Kusumawati.
Untuk diketahui, terompet tahun baru dibuat dari bahan kertas karton, kertas mas (3d) dan bambu kecil untuk peluit.
Selain berbentuk kerucut, juga dibuat aneka bentuk seperti terompet pendek, terompet panjang, dan berbentuk naga.
Sehingga penjual di beberapa pinggil jalan di Blora, kalau hujan harus berteduh, agar terompetnya tidak rusak.
Kudnadi Saputro
Selly warga Randublatung berusaha mendulang uang dengan jual terompet di alun – alun kota Blora. Foto: Kudnadi Saputro Blora