blank
Theresia Dwi Utami, menunjukkan produksi olahan berbahan baku singkong, seperti brownies singkong, nastar singkong, dan pukis singkong. Foto: hms

MAGELANG (SUARABARU.ID)– Theresia Dwi Utami, akhirnya bisa memanen hasil jerih payahnya dari usaha brownies ketela. Sempat jatuh di saat pandemi, kemudian bangkit berkat kerja kerasnya lewat berbagai cara. Salah satunya mengikuti Lapak Ganjar.

Pengusaha muda asal Desa Mangunsuko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang itu menceritakan, usaha yang diberi nama Brownies Telo n’Dukun ini, memproduksi olahan berbahan baku singkong. Seperti brownies singkong, nastar singkong, dan pukis singkong.

”Usaha saya memang berbasis online. Pemasaran dan panjualannya online,” kata Theresia dalam keterangannya, Senin (19/12/2022).

BACA JUGA: Ketua Umum Asbanda: BPD Berkomitmen Menjauhi Praktik Korupsi

Saat itu, dia sendirian merintis usahanya ini. Mulai mencari bahan baku, pembuatan, packaging hingga pemasaran. Namun usahanya jatuh, saat pandemi covid-19.

Nyaris putus asa, tapi dari sisa semangatnya, dia terus berupaya menjalankan bisnisnya ini. Hingga akhirnya, ada program Lapak Ganjar, yang memberi nafas baru bagi usahanya.

”Ikut Lapak Ganjar di Agustus 2020 dan Desember 2020. Awal kondisi pandemi, dan ada info pakai hastag Pak Ganjar, nanti akan di-reposting (Instagram),” kisahnya.

BACA JUGA: Qatar 2022, Final Piala Dunia “Paling Gila”?

Pada reposting pertama itu, kondisi usahanya berangsur membaik. Bahkan di bulan Desember, keikutsertaan kedua di Lapak Ganjar omzetnya kembali 100 persen. ”Setelah di-repost jadi meningkat, dan berangsur kembali normal,” paparnya.

Bukan hanya itu, dia bahkan merekrut tiga karyawan, untuk membantu produksi brownies, nastar dan pukisnya. ”Awalnya kerja sendirian, bikin sendiri, antar ke pembeli sendiri, tapi sekarang kami mampu menambah tiga karyawan,” tuturnya.

Kenaikan omzet itu, juga membuat Theresia mengepakkan sayap usahanya di Kota Semarang dan Purwokerto. ”Selain itu, di tahun 2020, kita buka cabang di Semarang dan di Purwokerto. Itu setelah ikut Lapak Ganjar,” tambah dia.

BACA JUGA: SD Negeri 1 Gidangelo Gelar Gebyar P5

Sejauh ini, permintaan terbanyak datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). ”Ada beberapa permintaan, di antaranya dari Kalimantan. Tapi saat ini masih belum bisa, karena kadar simpan hanya empat hari. Jadi paling banyak dari Jabodetabek,” ungkapnya.

Baginya, upaya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sangat berpengaruh positif terhadap UMKM. ”Pak Ganjar itu sosok kreatif dan berjiwa muda, karena saya melihat program-programnya itu membantu anak-anak muda, dan UMKM. Saya kebetulan ikut hetero space. Ya, semoga usaha kami lebih dikenal sampai di seluruh Indonesia,” tandasnya.

Riyan