“Alhamdulillah kemarin sudah ditandatangani Bapak Menteri PUPR untuk mulai dilaksanakan pembangunan sheet pile karena itu yang paling utama. Kalau di Tambaklorok sudah dibangun sheet pile Insyaa Allah tidak akan terjadi rob lagi,” terangnya.
Dirinya kemudian menjelaskan, proyek pembangunan prioritas yang ditawarkan kepada investor pada tahun 2023 di antaranya adalah PSEL Jatibarang, reaktivasi trem, hingga pengembangan Simpang Lima Underground.
Ketika disinggung mengenai pembangunan eks Wonderia, Mbak Ita berpendapat bahwa lokasi tersebut akan cocok dikelola menjadi ruang terbuka hijau dan mempersilakan jika ada investor yang ingin mengembangkan.
“Ini kawasannya sudah tidak emas lagi tapi berlian, bisa lebih tertata dan lebih indah. Silakan kalau investor mau masuk tapi harus cepat. Apalagi pembangunan Simpang Lima ke-2 sudah dimulai dan pembangunan Gedung Kesenian Ki Narto Sabdo juga sudah selesai. Jangan sampai pas sudah jadi semua eks Wonderia itu masih mangkrak,” tambahnya.
Nilai realisasi investasi Kota Semarang sepanjang Januari hingga November 2022 telah mencapai 24,2 triliun. Ada pun untuk target realisasi investasi pada 2023, Mbak Ita berharap Kota Semarang dapat mencapai angka sebelum pandemi covid-19.
“Targetnya kita masih menghitung-hitung tapi kita harapkan minimal seperti dulu kan (sebelum pandemi) sebelum 2019 bisa sampai 35 triliun kalau kita investasi hitung saja nanti yang di depan mata ini investasi hotel, mall ada 2 triliun yang sudah jelas. Belum yang dari kawasan industri. Kalau target harus lebih dari 2019. minimal itu,” tegas Mbak Ita.
Hery Priyono