SUARABARU.ID – Salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sektor pariwisata.
Pariwisata diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan asing dan wisatawan domestik, meningkatkan pendapatan devisa, menyerap tenaga kerja pariwisata, dan meningkatkan indeks daya saing industri pariwisata. Terlebih saat ini telah memasuki era Society 5.0, di mana manusia dituntut untuk hidup berdampingan dan dapat menggunakan teknologi dengan apik.
Salah satu hal menarik terkait penggunaan IPTEK dalam bidang pariwisata ialah cyber tourism. Cyber tourism adalah jenis pariwisata baru yang berfokus pada interaksi antara penduduk lokal dan wisatawan melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Awalnya, cyber tourism dikonseptualisasikan sebagai konsep pemasaran pada tahun 1990-an. Konsep tersebut kini telah menyebar ke negara lain dan menjadi bagian penting dari industri pariwisata. Ihwal ini sangat berguna dalam mempromosikan beragam warisan budaya dan pengalaman alam yang ada di Indonesia.
Seperti penyebutannya, cyber tourism menggunakan teknologi modern untuk mempromosikan kegiatan pariwisata berbasis budaya tradisional. Ini termasuk ponsel, komputer, dan akses internet. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan pengalaman perjalanan orang melalui aplikasi yang telah disesuaikan.
Dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau cyber tourism, wisatawan dapat memiliki pengalaman yang lebih otentik, yakni dapat berinteraksi dengan penduduk lokal di area wisata sekitar. Kegiatan ini berfokus untuk menarik wisatawan ke daerah wisata yang masih kurang terkenal.
Faktanya, wisatawan dapat sampai ke daerah terpencil dalam waktu singkat melalui proyek cyber tourism. Proyek yang dapat membantu orang-orang di daerah terpencil mendapatkan pemasukan dari industri pariwisata dengan mengembangkan sektor wisata yang ada di daerahnya.
Banyak peluang terbuka bagi masyarakat lokal melalui teknologi ini. Salah satu contohnya adalah bagaimana informasi dapat dibagi antara tempat yang berbeda di daerah terpencil tanpa perlu transportasi orang atau material, hanya bermodal ponsel pintar yang informasinya disebarkan melalui media sosial.
Oleh karena itu, proyek cyber tourism ini akan sangat memudahkan sektor pariwisata yang ada di Indonesia dan para wisatawan dalam mengekspor tempat-tempat yang belum terkenal agar mudah dijangkau untuk menciptakan destinasi wisata yang sukses.
Distania Wahyu Elsandia, mahasiswa Pariwisata Universitas Semarang