blank
Ganjar (tengah), menjadi salah satu pembicara di acara Wealth Wisdom, Mindfully Recover, bersama Wagub Jatim, Emil Dardak (kiri). Foto: hms

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, optimistis pada 2045 nanti, Indonesia punya sumber daya manusia berkarakter kuat dan inovatif. Hal itu dia lihat dari semangat anak-anak muda di Ritz Carlton Hotel, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Saat itu, Ganjar menjadi pembicara di acara Wealth Wisdom, Mindfully Recover, bersama Wagub Jatim, Emil Dardak. Keduanya berbagi pengalaman serta tips dan trik menerapkan gaya kepemimpinan.

Di sesi tanya jawab, ada lima peserta yang bertanya dengan beragam isu ke Ganjar. Mulai dari negara mana yang didukung dalam piala dunia, sampai pertanyaan keresahan mereka sebagai anak muda.

BACA JUGA: Tiga Rekomendasi Kegiatan Sederhana Saat Liburan Akhir Tahun

”Saya melihat kerisauan anak muda saja, masa depannya akan seperti apa, dan mereka berharap ada leader-leader dari beberapa daerah yang menginspirasi. Itu bisa memberikan solusi,” katanya.

Ganjar menilai, keresahan yang mereka utarakan itu, sebenarnya hanya butuh diberikan perhatian. Selain itu, mereka butuh akses serta pendampingan, agar bisa berkembang. Diiringi gaya komunikasi pemimpin yang cair.

Mantan anggota DPR RI menuturkan, hal itu juga menjadi tantangan bagi para pemimpin. Selain mengasah kepekaan, apakah mereka mampu menelurkan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan anak muda.

BACA JUGA: Kapendam IV: Perkara KDRT Tersangka Serda Luthfie Telah Diproses Hukum

”Eh, dunia ini udah berubah lho. Maka cara membuat program, memasilitasi pun harus menyesuaikan kepada mereka,” ujar Ganjar.

Keresahan yang disampaikan itu, butuh pihak-pihak yang mau mendengar. Dalam hal ini tentu pemerintah sebagai pembuat kebijakan. ”Mereka butuh didengar dari ide-idenya, dan pemerintah membuat kebijakan publik berdasarkan apa yang disuarakan mereka,” tegasnya.

Dia menambahkan, generasi muda saat ini juga harus diberikan literasi politik. Sehingga mereka tak terjebak pada polarisasi. Selain paham politik, mereka bisa fokus mengembangkan bakatnya.

”Mereka hanya butuh ruang dan kesempatan. Kalau mereka kita berikan itu, dia lari kenceng. Maka pada 2045 itu, akan muncul anak muda dengan enterpreneur yang spiritnya hebat, dan kemauan tinggi untuk selalu inovatif. Itu pasti, karena zamannya sudah berubah,” tandasnya.

Riyan