blank
Banjir menggenangi Ibukota Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Pemicunya, karena turun hujan deras berkepanjangan dan mulut luweng tersumbat.(Ist.SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana banjir tanpa aliran sungai, kembali terjadi di Kabupaten Wonogiri. Selasa (29/11), banjir menggenangi Ibukota Kecamatan Pracimantoro (sekitar 40 Kilometer barat daya Ibukota Kabupaten Wonogiri).

Ruas jalan antarprovinsi Pracimantoro Wonogiri (Jateng)-Gunungkidul (DI Yogyakarta), tergenang banjir sepanjang sekitar 75 Meter (M). Tepatnya di barat lampu bangjo (traffic light) perempatan Kota Pracimantoro, Wonogiri, memanjang di depan Kantor Urusan Agama (KUA) Pracimantoro.

Pemicu banjir, karena turun hujan deras berkepanjangan dan tersumbatnya mulut luweng (perut bumi) yang menjadi drainase alam aliran pembuangan luapan air hujan.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Teguh Setiyono, saat dihubungi melalui jaringan WhatsApp (WA) ponselnya, belum memberikan konfirmasi.

Sementara itu, Camat Pracimantoro, Warsito, menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut. Bersama aparat terkait, pihaknya telah melakukan langkah pengalihan arus lalu lintas untuk dipindahkan ke jalur lain, demi menghindari titik lokasi banjir yang menggenangi badan jalan sedalam 1 sampai 1,5 M tersebut.

Tindakan darurat, dilakukan oleh aparat dari Kantor Kecamatan Pracimantoro bersama personel Polsek dan Koramil Pracimantoro. Jajaran Forkompimcam bersama para relawan Desa Tangguh Bencana (Destana), berupaya membuka sumbatan mulut luweng, agar genangan banjir menyurut.

Tersumbat Lagi

Penerangan Kodim 0728 Wonogiri Pelda Indra, menerima laporan banjir yang disampaikan oleh Koramil Pracimantoro. Jalur jalan yang tergenang banjir, berada di ruas Jalan Hardo Semeru. Tepatnya di Dusun Ngulu Kidul, Desa dan Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.

blank
Personel TNI dari Koramil Pracimantoro Kodim 0728 Wonogiri, berjaga di genangan banjir untuk mengarahkan agar arus lalu lintas berpindah ke jalur lain.(Dok.Pendim 0728 Wonogiri)

Camat Pracimantoro, Warsito, memberikan penegasan, mulut luweng di sebelah barat lampu bangjo Kota Pracimantoro, sebenarnya pernah dibersihkan dari sumbatannya. Tapi itu ternyata belum menjamin bebas ancaman banjir. Sebab, bila sewaktu-waktu turun hujan deras, mulut luweng masih berpotensi tersumbat lagi oleh sampah dan lumpur yang dibawa luapan air banjir.

Seperti pernah diberitakan, guyuran hujan lebat berkepanjangan sebelumnya telah menimbulkan banjir di Wonogiri selatan, yakni wilayah kecamatan yang tidak memiliki aliran sungai permukaan. Seperti di Kecamatan Paranggupito dan Eromoko.

Berkaitan hal tersebut, Sekda Wonogiri, Haryono, telah membuat surat kepada para camat di Wonogiri selatan, agar melakukan antisipasi terhadap kemunculan bencana hidrometereologi. Utamanya bencana banjir yang berasal dari hujan deras berkepanjangan.

Kepada para camat bersama pamong desa, diseru untuk menggerakkan masyarakatnya guna membuka mulut-mulut luweng yang tersumbat. Tujuannya, untuk menghindarkan bencana banjir sebagaimana terjadi di Kecamatan Paranggupito, Eromoko dan Pracimantoro tersebut.

Upaya menghindarkan agar mulut luweng tidak tersumbat, merupakan langkah penting dalam mengantisipasi ancaman terjadinya bencana banjir. ”Di mana titik mulut luweng itu berada, ini yang mengetahui warga, pamong desa dan camat,” tegas Sekda Haryono.

Bambang Pur