Diakui dirinya enggan membeberkan terlebih dahulu kontingen mana yang menjadi juara umum, dia enggan membeberkan. Hal itu lantaran ingin memberikan kejutan kepada masyarakat.
“Yang jelas tahun ini memperebutkan 37 medali emas. Jadi cukup banyak, diperebutkan atlet-atlet dari pesantren dan juga seniman pesantren. Bahkan ada seniman yang menggunakan tangan kiri atau kidal,” ungkapnya sembari menambahkan belum diputuskan kota penyelenggara Pospenas tiga tahun mendatang.
Masih dalam kesempatan sama, Ketua Panitia Pospenas IX 2022, Nur Abadi menyampaikan, pelaksanaan event tiga tahunan yang digelar di Jawa Tengah ini memiliki kekhassan. Dikatakan demikian karena Pospenas kali ini berbeda dengan pelaksanaan kegiatan sejenis sebelumnya.
Perbedaan terjadi dikarenakan Jawa Tengah punya inisiasi, kreativitas, dan inovasi pelaksanaan Pospenaskali ini berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya.
Diawali adanya kirab Api Mrapen. Bentuknya yakni secara sermonial dilaksanakan kirab di lokasi Api Mrapen (Godong, Grobogan), setelah itu kita mintakan restu kiai, lalu sampai Kota Solo.
Ciri khas pesantren, setiap even besar selalu meminta restu kepada kiai dan minta doa kepada Allah SWT agar kegiatan berjalan dengan lancar. “Dan alhamdulillah pelaksaan dari tanggal 23 sampai hari ini dan Insya Allah nanti malam akan ditutup oleh Bapak Wamenag RI, Zainut Tauhid Sa’adi, alhamdulillah berjalan dengan lancar,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bapak Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang telah mendukung penuh pelaksanaan Pospenas 2022.
Bagus Adji