suarabaru.id – Weton Jawa, dalam kepercayaan Jawa, arti dari suatu peristiwa yang terjadi pada hari tertentu dapat diramal dengan menelaah saat terjadinya peristiwa tersebut dalam suatu siklus hari dalam kalender tradisional.
Dasarnya adalah moco ing waskito, yang berarti membaca kejadian dari fenomena atau tanda-tanda (alam) yang telah terjadi sebagai panduan untuk memahami setiap peristiwa yang akan terjadi.
Ingatan-ingatan tersebut kemudian dicatat ketika orang mulai mengenal tulisan. Catatan-catatan fenomena alam yang polanya telah diuji berulang-ulang, kemudian ditata menjadi suatu sistem penanggalan.
Salah satu contoh dari metode peramalan ini dapat ditemukan dalam sistem perhitungan neptu pada hari kelahiran Jawa yang disebut Wetonan.
Ada beberapa versi dalam perhitungan neptu weton Jawa, antara lain Pancasuda, Saptawara/Pancawara, dan Kamarokam.
Leluhur kita percaya bahwa hari dimana seorang anak dilahirkan akan membawa pengaruh pada sifat, karakter dan jalan hidup anak tersebut.
Bagi yang merujuk pada Primbon Jawa, perihal mencari pekerjaan atau rezeki biasanya dihitung menggunakan weton melalui hitungan neptu tentang Keberuntungan
Yang harus dilakukan pertama kali untuk mencari pekerjaan sesuai weton anda adalah tentukan jumlah weton dan hari pekerjaan anda.
Setalah anda mengetahui weton anda dan hari ketika anda berangkat mencari pekerjaan, maka jumlahlah kemudian dibagi 7. Selanjutnya berapa sisa angka setalah dibagi 7.
Hasil dari pembagian tersebut coba anda cari di Primbon Jawa artinya. Jika hasilnya sisa 1 maka berarti waseso segoro.
Waseso segoro tersebut berarti banyak rezeki selama anda tetap berbuat baik, dan jika sisanya adalah 2 berarti tunggak semi, ang berarti akan mendapatkan banyak rezeki.
Jika sisa dari hasilnya adalah 3 maka berarti satrio wibowo, yang berarti akan mendapatkan kemudahan, dan jika hasilnya 4 berarti sumur sinaba yang artinya tempat pelarian.
Hasil 5 menunjukan arti bumi kapetak yang berarti anda cocok untuk mengelola tanah dan menjadi pertani, dan jika hasilnya adalah 6 berarti satriya wiring yang memiliki arti selalu mendapatkan cobaan.
Jika hasilnya adalah 7 maka itu celaka, yang berarti akan kekurangan dan sering pindah pekerjaan.
Contohnya adalah jika anda akan berangkat Kamis Pahing dengan jumlah 17, dan anda lahir pada Selasa Legi dengan jumlah 8 maka hasilnya adalah 17+8=25:7=3 sisa 4, artinya adalah sumur sinaba yang artinya tempat pelarian.
Itulah cara menghitung hari baik mencari rezeki yang tercatat dalam kitab Primbon Jawa.