blank
Kabid Sumber Daya Air DPUPR Kabupaten Blora, Surat, ST, MT cek penanganan  longsoran di Kelurahan Mlangsen. Foto: Kudnadi Saputro Blora
BLORA (SUARABARU.ID) – Pelaksanaan penanganan darurat longsoran Tirtonadi di Kelurahan Mlangsen saat ini mulai dilaksanakan dan dikebut. Pekerjaan sudah dimulai sejak Jumat 11 November 2022.
Pekerjaan penanganan ini dilaksanakan secara kolaborasi antara BBWS Pemali Juana Semarang dengan Dinas PUPR Kabupaten Blora,  menindaklanjuti laporan dari masyarakat Kelurahan  Mlangsen pada Mei 2022 lalu.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Blora Ir. Samgautama Karnajaya, MT menuturkan bahwa penanganan darurat longsoran ini memang prioritasi agar tahun ini dapat ditangani.
“Dan akhirnya kami bersyukur, berterimakasih kepada bapak Kepala BBWS Pemali Juana Semarang berkat koordinasi kami yang baik, akhirnya pak Ka-Balai beserta jajarannya bersedia membantu kami melakukan penanganan darurat di Longsoran Tirtonadi pada tahun ini juga,” jelas Samgautama, di Blora, Sabtu, 12 November 2022.
Rencananya penanganan longsoran ini dilakukan dengan kontruksi turap kayu glugu kelapa yang direncanakan sebanyak 4 baris dengan panjang kurang lebih 27 m.
Bentuk kolaborasi yang dilakukan antara BBWS Pemali Juana dengan Dinas PUPR Kabupaten Blora adalah untuk konstruksi utama turapnya dari BBWS sedangkan urugan tanahnya dibantu dari Dinas PUPR Kabupaten Blora.
“Kami mengajak kepada masyarakat sekitar bisa ikut menjaga keamanan dan kondusifitas selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung,” ajak Samgautama.
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kabupaten Blora, Surat, ST, MT menyatakan bahwa memang benar penanganan darurat untuk lokasi longsoran Tirtonadi di Gang Jambu Kelurahan Mlangsen telah mulai dikerjakan.
“Hari Sabtu (12/11/2022) kami lakukan inspeksi ke lapangan bahwa pekerjaan telah dimulai sejak kemarin dan akan berlangsung kurang lebih sampai akhir November ini,” ujar Surat.
Dari hasil inspeksi bersama petugas dilapangan,  pihaknya juga memberikan masukan agar penanganan nantinya dapat dilakukan secara optimal.
Menurut Surat, pihaknya mengajukan usulan agar konstruksi turap yang akan dipasang bisa ditambah lagi panjangnya dan jumlah barisnya mengingat lokasi longsoran saat ini sudah bertambah panjangnya menjadi kurang lebih sekitar 38 meter.
“Doakan saja semoga dari koordinasi kami dengan jajaran BBWS  Pemali Juana Semarang harapannya bisa disetujui menjadi konstruksi turap semula sepanjang 27 M menjadi 38 M,” ungkap Surat.
Yaitu, dengan jumlah baris semula 4 baris menjadi 5 baris, sehingga harapannya bisa lebih optimal penanganannya.
“Apabila ini nanti belum bisa kami coba koordinasikan dengan Camat Blora agar ada partisipasi dari masyarakat setempat untuk bisa bergerak bersama membantu kekurangan glugu ataupun tanah urug yang diperlukan,” imbuh Surat.
Diungkapkan, karena ini sifatnya penanganan darurat bencana alam,  mengharap masyarakat setempat ataupun siapapun yang tergerak untuk membantu bisa ikut berpartisipasi.
Bisa membantu kekurangan kebutuhan turap glugu dan tanah urug dapat terpenuhi secara bersama-sama, mumpung alat berat ada di lapangan.
Jadi, tambah Surat, bisa dioptimalkan pemanfaatannya agar penanganan darurat yang dilakukan oleh BBWS Pemali Juana dan Dinas PUPR Pemkab Blora bisa lebih optimal lagi.
“Untuk rencana penanganan permanennya kami dari dinas PUPR Kabupaten Blora juga sudah mengusulkan anggarannya di APBD Kabupaten Blora tahun 2023,” jelas Surat.
Penanganan Permanen  2023
Harapannya, semoga usulan ini nanti bisa disetujui oleh Pemkab dan DPRD agar penanganan permanennya dapat dilakukan di tahun 2023 oleh Pemkab Blora.
“Secara khusus kami mengapresiasi dan berterimakasih kepada bapak Kepala BBWS Pemali Juana Semarang beserta jajarannya,” ucap Surat.
Yaitu atas gerak cepatnya selama ini untuk ikut serta Sesarengan dalam pelaksanaan tanggap darurat bencana tanah longsor di sepanjang DAS Lusi yang berada di wilayah Kabupaten Blora dalam melaksanakan penanganan darurat maupun permanen terhadap bencana tanah longsor yang ada di DAS Lusi di wilayah Kabupaten  Blora.
Surat menyebut, kemarin, baru saja menerima bantuan bahan banjiran berupa Bronjong sebanyak 500 buah dari BBWS Pemali Juana Semarang agar bisa digunakan untuk membantu penanganan darurat dan permanen oleh Dinas PUPR Kabupaten  Blora sendiri di sungai ordo 2 dan 3 yang belum tertangani pelaksanaannya oleh BBWS Pemali Juana Semarang.
“Sehingga diharapkan bisa saling melengkapi untuk Sesarengan mewujudkan penanganan bencana tanah longsor yang ada di sepanjang DAS Lusi Kabupaten Blora sesuai dengan visi misi bapak Bupati Blora Sesarengan Mbangun Blora, Unggul dan Berdaya Saing,” imbuh Surat.
Kudnadi Saputro