MAGELANG (SUARABARU.ID) – Selama tiga hari (2-4/11), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Magelang melaksanakan sosialisasi dan pelatihan kebencanaan.
Narasumber kegiatan para praktisi yang memiliki kompetensi di bidangnya. Peserta 200 orang dari 17 kelurahan se Kota Magelang. Acara dibuka Kepala Pelaksana BPBD Kota Magelang, Machbub Yani Arfian, dan dipandu Kabid Rehablitasi dan Rekonstruksi, Putut Handoko.
Machbub mengatakan, kegiatan yang bersumber dari dana APBD ini penting, dan perlu diikuti masyarakat agar mampu bersama sama mengatasi jika terjadi bencana.
Hari pertama (2/11) dilaksanakan sosialisasi ‘Penguatan Kapasitas Kawasan Rawan Longsor, dengan narasumber Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono serta Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Muhammad Muzamil.
Kedua narasumber itu meminta masyarakat harus siap menghadapi bencana, dan mendorong berperan aktif memberikan edukasi kepada warga lain, minimal anggota keluarga untuk sadar bencana.
Hari kedua (3/11) dilaksanakan kegiatan ‘Komunikasi Informasi dan Edukasi Rawan Bencana’, menghadirkan narasumber Kepala Bidang Permukiman dan Pertanahan Dinas Permukiman Kota Magelang, Heri Pracahyo dan Baznas KH Achmad Zainudin.
Materi terkait bagaimana membangun rumah yang layak tahan bencana (gempa dan angin), serta prosedur pengurusan permohonan Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dari Baznas.
Hari ketiga (4/11) dilaksanakan mitigasi terkait penanganan ular yang memasuki permukiman, mengingat saat ini musim penghujan sering dijumpai ular yang memasuki permukiman warga.
Sosialisasi dan pelatihan hadirkan narasumber Catur Susilo Wardoyo, praktisi dari Survival Skil Indonesia.
Kegiatan itu juga dihadiri anggota DPRD Kota Magelang yaitu, Muh Hariyadi, Nike Cory dan Bustanul Arifin.
Wakil rakyat itu menekankan pentingnya kepedulian dalam pencegahan bencana dan semangat kerjasama saat terjadi bencana. Peserta didorong mampu menularkan ilmu yang diperoleh kepada anggota masyarakat lainnya.
Andri, salah satu peserta dari Kelurahan Gelangan menyatakan, antusias mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, pengetahuan dasar ini penting bagi warga dalam menghadapi bencana yang tidak terduga.
Doddy Ardjono