blank
Ilustrasi nasi putih. Foto: Pixabay

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Nasi adalah salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia, sehingga kurang lengkap rasanya jika kita makan tanpa adanya nasi sebagai menu utama. Belakangan ini banyak sekali mitos-mitos yang beredar seputar nasi.

Ada yang mengatakan bahwa mengonsumsi nasi dingin lebih sehat dibandingkan dengan nasi panas, dan ada pula yang menyebutkan bahwa mengonsumsi nasi secara terus-menerus dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Benarkah demikian faktanya?

Nah di artikel kali ini kita akan membahas tentang fakta dan mitos seputar nasi yang perlu kamu ketahui, dilansir dari Suara.com berikut empat diantaranya.

1. Nasi Merah lebih Sehat Dibandingkan Nasi Putih

Pernyataan ini seringkali kita dengar dari masyarakat yang telah mengubah kebiasaan makan nasi putih menjadi nasi merah dengan alasan tertentu.

Melansir dari Medical News Today, bahwa pada dasarnya nasi putih ataupun nasi merah sama-sama memiliki manfaat baik bagi kesehatan.

Nasi putih cocok bagi penderita penyakit ginjal karena memiliki kandungan kalium serta fosfor yang lebih sedikit sehingga dapat membantu meringankan kerja ginjal.

Di sisi lain, nasi merah bermanfaat bagi orang yang sedang melakukan diet untuk menurunkan berat badan serta pada orang yang mengalami diabetes tipe II.

Hal ini disebabkan karena nasi merah memiliki kandungan indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan nasi putih, sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah serta nafsu makan seseorang.

2. Nasi Dingin Lebih Sehat Dibandingkan Nasi Panas

Seringkali orang menyebutkan bahwa mengonsumsi nasi dingin lebih sehat dibandingkan dengan nasi panas. Benarkah demikian? Mengutip dari laman Info Sehat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, bahwa hal ini memang benar adanya.

Nasi panas yang baru matang memiliki kadar indeks glikemik tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar glukosa darah secara cepat.

Sedangkan nasi yang telah didinginkan terlebih dahulu memiliki pati resisten yang tinggi sehingga waktu cerna nasi tersebut menjadi lebih lama. Efeknya akan terlihat pada rasa kenyang yang dapat bertahan lebih lama dibandingkan saat mengonsumsi nasi panas.

3. Nasi Hanya Mengandung Karbohidrat

Pernyataan ini didasari oleh fungsi utama nasi sebagai makanan pokok. Padahal faktanya ada beragam jenis zat gizi lain yang terdapat pada nasi selain karbohidrat saja.

Melansir dari laman Nilai Gizi bahwa dalam 1 porsi nasi dengan berat 100 gr mengandung energi 180 kal, karbohidrat 39,80 gr, protein 3 gr, kalsium 25 mg, fosfor 27 mg, kalium 38 mg, tembaga 100 mcg, serta vitamin B3 2,60 mg.

Meski jumlah zat gizi lain terlihat lebih sedikit dibandingkan karbohidrat, namun fakta ini menunjukkan bahwa ada zat gizi lain yang terdapat pada nasi selain karbohidrat saja.

4. Nasi Merupakan Penyebab Kegemukan

Jika kita lihat dari hasil perhitungan jumlah kalori nasi dari pembahasan sebelumnya yaitu sebesar 180 kalori per porsi maka sulit rasanya mengatakan bahwa nasi merupakan penyebab utama kegemukan. Jika dilihat dari Angka Kecukupan Gizi Harian orang dewasa, yaitu sekitar 2500 kalori per hari, tentu nilai 180 kalori ini terbilang kecil.

Meskipun kamu dapat menyantap hingga 6 porsi nasi perhari, namun jumlah kalori yang kamu dapatkan dari nasi hanya mencukupi 43,2% dari total kebutuhan kalori harian.